Pemerintah: Depresiasi Rupiah Akhir-akhir ini Tidak Perlu Dikawatirkan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menilai fundamental perekonomian Indonesia akan kembali terlihat saat aliran dana asing kembali masuk. Gubernur BI menyatakan hal ini menanggapi pelemahan nilai tukar rupiah beberapa hari terakhir. Menurutnya penurunan ini tidak perlu dikawatirkan karena mencerminkan perkembangan kondisi perekonomian dunia.
"Kalau seandainya nilainya sedikit di atas Rp. 10 ribu itu bukan sesuatu yang perlu dikawatirkan. Nanti kalau seperti sekarang dan sudah mulai ada cash inflow ke Indonesia, maka akan segera mencerminkan fundamentalnya lagi," jelasnya. Ia menambahkan, pelemahan tersebut bukan hanya terjadi pada mata uang Indonesia, tetapi juga terjadi negara-negara lain. "Kalau kita bandingkan Indonesia dengan India, Korea, atau China, kondisi mereka jauh lebih terdepresiasi. Jadi Ini kondisi memang sedang terjadi di berbagai belahan dunia," kata Gubernur BI.
Dikutip dari depkeu.go.id, pernyataan Gubernur BI tersebut sejalan dengan Menteri Keuangan M. Chatib Basri, bahwa depresiasi rupiah terhadap dolar AS relatif lebih rendah dibandingkan mata uang negara lain di Asia, sehingga tidak perlu dikawatirkan. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS, masih dalam batas aman karena sejalan dengan depresiasi mata uang di kawasan regional, kata Chatib Basri.
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...