Pertumbuhan Konstruksi Gedung di 2016 Diprediksi Masih Rendah
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pertumbuhan konstruksi gedung pada tahun 2016 dinilai masih relatif rendah. Sejumlah pengembang masih menahan laju pembangunan projek properti baru.
Pernyataan itu disampaikan Sekretaris Jenderal Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Zali Yahya yang dikutip dalam laman kabarkonstruksi.com pada saat berbicara dengan para pelaku usaha di bidang properti, hari Rabu (6/1). Ia mengatakan “ada indikasi beberapa pengembang masih akan menahan diri untuk mengembangkan projek-projek baru di tahun 2016, khususnya sektor perkantoran dan apartemen.
Kondisi tersebut berimbas juga bagi prospek usaha kalangan kontraktor, terutama yang mengandalkan projek di sektor bangunan gedung. Meski belum ada data yang akurat, kata Zali, sejumlah pelaku usaha melihat peluang pertumbuhan konstruksi bangunan gedung masih akan rendah di tahun 2016.
Rendahnya pertumbuhan itu juga dipacu dengan adanya moratorium yang ditetapkan oleh pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla bagi pembangunan gedung perkantoran baru yang menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Pembangunan gedung melalui dana pemerintah hanya difokuskan pada rumah susun dan bukan perkantoran.
Sementara itu menurut Ketua Umum Asosiasi Aspal dan Beton Indonesia (AABI), Zulkarnain Arief, menilai prospek konstruksi 2016 relatif cukup cerah, bila dibandingkan dengan tahun 2015. Meski belum melaju kencang, pertumbuhan sektor konstruksi tahun 2016 diyakini akan lebih tinggi, katanya.
Zulkarnain menambahkan penyerapan material beton untuk bangunan gedung akan kembali pulih di tahun 2016 setelah cukup terpukul di tahun 2015. Selain itu, investasi infrastruktur pemerintah yang akan bergulir sejak Januari 2016, diyakini akan memberikan efek berantai bagi sektor lainnya untuk bertumbuh.
Hal tersebut juga memberikan rangsangan dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang diharapkan memicu geliat pertumbuhan sektor properti Indonesia, karena masuknya pemain asing untuk berinvestasi.
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...