Perundingan Damai Suriah 25 Februari Tak Realistis
STOCKHOLM, SATUHARAPAN.COM - Utusan khusus PBB untuk Suriah memperingatkan bahwa rencana pelanjutan perundingan damai pada pekan depan tidak realistis, menurut laporan surat kabar Swedia, hari Jumat (19/2).
“Secara realistis saya tidak dapat meminta perundingan damai kembali digelar di Jenewa pada 25 Februari,” ujar Staffan de Mistura seperti dilansir surat kabar Svenska Dagbladet.
“Kami membutuhkan waktu 10 hari untuk melakukan persiapan dan menyebarkan undangan. Namun, kami akan menggelar perundingan secepatnya,” ujar De Mistura.
Pembicaraan tidak langsung di Jenewa antara Pemerintah Suriah dan pemberontak berakhir tanpa membuahkan hasil pada 3 Februari setelah pasukan pemerintah dengan dukungan serangan udara Rusia membombardir Kota Aleppo. Pembicaraan putaran kedua direncanakan digelar pada 25 Februari.
“Kita perlu melakukan pembicaraan damai yang nyata, buka sekadar pembicaraan,” ujar De Mistura.
“Sekarang Amerika Serikat dan Rusia harus berunding dan menyepakati rencana konkret mengenai perdamaian,” ujarnya. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...