Perusahaan Alih Daya Terbesar Dunia Buka Cabang di Indonesia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – ManpowerGroup Inc. yang merupakan salah satu perusahaan alih daya terbesar di dunia bakal merambah Indonesia mulai September nanti. Perusahaan asal Amerika Serikat ini melihat peluang yang terbuka mengingat masih kurangnya tenaga trampil yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara.
Perusahaan sumber daya manusia (SDM) ini, memandang pertumbuhan investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia menjadi titik terang bagi permerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, program ini bisa goyah apabila perusahaan di Indonesia tak bisa menemukan insinyur, akuntan, ataupun eksekutif yang andal untuk menjalankan bisnis mereka.
"Mengingat tantangan yang dihadapi pengusaha di Indonesia untuk mendapatkan bakat yang tepat merupakan kesempatan besar ManpowerGroup untuk membawa nilai ke pasar Indonesia," Sam Haggag, Direktur Tenaga Kerja untuk Asia-Pasifik, kepada Reuters.
Sejauh ini, mereka sudah memiliki kantor di Vietnam, Filipina, Singapura, Malaysia dan Thailand. Selanjutnya, unit di Indonesia sebentar lagi akan dibuka setelah melihat banyak investor melirik Indonesia sebagai investasi besar di Asia Tenggara.
"Keputusan pemerintah Presiden Jokowi untuk berkomitmen dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mendukung FDI sangat menggembirakan. Ini yang mendorong pelanggan kami," katanya.
Manpower melihat peluang besar di Indonesia dalam membuka usaha manajemen bakat dan merekrut tenaga profesional untuk jasa keuangan, konstruksi, teknik dan teknologi informasi.
Haggag menolak memberitahu banyaknya perusahaan yang akan berinvestasi di Indonesia.
Sebuah survei yang dilakukan oleh Monroe Consulting Group yang dirilis pada Senin (18/5) mengungkapkan bahwa 31 persen responden di Indonesia telah menerima promosi tahun lalu, dibandingkan dengan 21 persen dari responden di negara-negara Asia Tenggara lainnya.
"Perusahaan-perusahaan harus mempromosikan orang-orang pada potensi mereka untuk tumbuh ke posisi baru, daripada menunggu sampai mereka mengembangkan pengalaman dan keterampilan," kata survei tersebut.
Sistem pendidikan yang buruk di Indonesia menyebabkan jumlah tenaga kerja berketerampilan rendah semakin meningkat dan tertinggal daya saing dengan tetangganya.
Pemerintah menghabiskan seperlima dari APBN untuk pendidikan, namun sekolah-sekolah gagal tetap menjadi kendala utama untuk perekonomian Indonesia.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...