Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 12:47 WIB | Selasa, 24 September 2024

Perusahaan: Perangkat Yang Digunakan Hizbullah dan Meledak Tidak Diproduksi 10 Tahun Lalu

Perangkat walkie-talkie tanpa baterai ditampilkan di sebuah toko elektronik, yang menurut pemiliknya telah disingkirkan demi alasan keamanan, setelah radio genggam yang digunakan Hizbullah meledak pada hari Rabu di selatan Lebanon dan di pinggiran selatan Beirut, di Sidon, Lebanon, 18 September 2024. (Foto: Reuters)

BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Perusahaan Jepang Icom mengatakan pada hari Kamis (19/9) bahwa mereka telah menghentikan produksi model radio yang dilaporkan digunakan dalam ledakan baru-baru ini di Lebanon sekitar 10 tahun lalu.

“IC-V82 adalah radio genggam yang diproduksi dan diekspor, termasuk ke Timur Tengah, dari tahun 2004 hingga Oktober 2014. Radio itu dihentikan produksinya sekitar 10 tahun lalu, dan sejak itu, radio itu tidak pernah dikirim lagi dari perusahaan kami,” kata Icom dalam sebuah pernyataan.

“Produksi baterai yang dibutuhkan untuk mengoperasikan unit utama juga telah dihentikan, dan segel hologram untuk membedakan produk palsu tidak dipasang, jadi tidak mungkin untuk memastikan apakah produk tersebut dikirim dari perusahaan kami,” katanya.

Ditambahkannya bahwa produk untuk pasar luar negeri dijual secara eksklusif melalui distributor resminya, dan bahwa program ekspornya didasarkan pada peraturan pengawasan perdagangan keamanan Jepang.

“Semua radio kami diproduksi di anak perusahaan produksi kami, Wakayama Icom Inc., di Prefektur Wakayama, di bawah sistem manajemen yang ketat... jadi tidak ada komponen selain yang ditentukan oleh perusahaan kami yang digunakan dalam suatu produk. Selain itu, semua radio kami diproduksi di pabrik yang sama, dan kami tidak memproduksinya di luar negeri,” kata pernyataan itu.

Dalam gelombang kedua ledakan perangkat dalam beberapa hari, 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang terluka pada hari Rabu di kubu Hezbollah di Lebanon, kata para pejabat.

Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya meledak di markas besarnya di Beirut, sementara media pemerintah melaporkan ledakan serupa di Lebanon selatan dan timur.

Ledakan itu terjadi sehari setelah ledakan serentak ratusan perangkat pemanggil yang digunakan oleh Hizbullah menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai hingga 2.800 orang lainnya di seluruh Lebanon, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dituduhkan kepada Israel.

Tidak ada komentar dari Israel. Gedung Putih memperingatkan semua pihak agar tidak melakukan "eskalasi dalam bentuk apa pun". (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home