Perusahaan Telekomunikasi Inggris Investasi Rp 60 M di RI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Minat investasi sektor ekonomi digital ke tanah air tetap tinggi. Badan Koordinasi Penanaman Modal menerima minat investasi sebuah perusahaan telekomunikasi asal Inggris dalam bidang mobile money (jasa pembayaran menggunakan teknologi IT).
Perusahaan telah menyiapkan dana US$ 5 juta (setara dengan Rp 60 miliar dengan kurs Rp 12.500). Perusahaan telah memperoleh Izin Prinsip dari BKPM pada awal Januari 2016 untuk bidang usaha telekomunikasi tanpa kabel dengan nilai investasi US$ 1,14 juta.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani menyampaikan bahwa minat investasi dari perusahaan Inggris tersebut positif dalam menumbuhkan sektor IT di Indonesia.
"Direktur perusahaan tersebut telah bertemu dengan perwakilan BKPM di London dan menyampaikan akan melakukan perluasan investasinya di bidang mobile money di Indonesia, sehingga dalam jangka waktu 5 tahun ke depan, total nilai investasi akan mencapai sekitar US$ 5 juta," ujar Franky dalam keterangan resmi kepada media, hari Sabtu (2/4).
Menurut Franky, minat investasi perusahaan Inggris disektor ekonomi digital menunjukkan bahwa perkembangan Indonesia terus dipantau oleh investor. "Potensi sektor ekonomi digital Indonesia tergolong prospektif," jelasnya.
Lebih Lanjut Franky menyampaikan bahwa minat investasi dari perusahaan telekomunikasi Inggris tersebut diharapkan dapat memicu perusahaan-perusahaan lain di Inggris untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Indonesia merupakan negara yang prospektif untuk investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia," lanjutnya.
Apalagi, kata Franky, pemerintah telah melakukan berbagai langkah penyederhanaan perizinan maupun kemudahan untuk para investor. "Berinvestasi di Indonesia lebih mudah karena proses perizinan lebih cepat," katanya.
Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM London Nurul Ichwan menyampaikan bahwa pihaknya akan mengawal minat investasi yang disampaikan oleh investor terkait.
"Saat ini kami menyediakan layanan end to end services kepada investor sehingga perusahaan telekomunikasi tersebut tentu kami harapkan dapat menggunakan services kami untuk mempercepat perluasan investasi mereka," katanya.
BKPM pada tahun ini memfokuskan untuk menarik investasi wilayah Eropa dari tujuh negara, yaitu: Inggris, Jerman, Belanda, Perancis, Jerman, Spanyol dan Swiss.
Data realisasi yang dimiliki oleh BKPM selama periode lima tahun pada 2010-2014, nilai investasi yang masuk ke Indonesia dari 15 negara Eropa termasuk Inggris hanya dilevel US$ 11,9 miliar.
Untuk tahun 2015 hanya Belanda dan Inggris yang masuk daftar 10 besar. Belanda menduduki peringkat empat dengan nilai investasi US$ 1,3 miliar terdiri dari 421 proyek, kemudian Inggris di peringkat 10 dengan nilai investasi US$ 503 juta terdiri dari 267 proyek.
Editor : Eben E. Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...