Perusakan Masjid Picu Ketegangan Religius di Myanmar
YANGON, SATUHARAPAN.COM – Puluhan polisi dikerahkan untuk menjaga sebuah desa di Myanmar tengah di mana ketegangan agama meningkat setelah seorang massa dari agama Buddha merusak sebuah masjid, kata pihak berwenang pada hari Sabtu (25/6).
Ini merupakan kekerasan terbaru dalam retorika antiMuslim di Myanmar, yang telah dilanda konflik agama sejak 2012. Ketegangan ini adalah tantangan tersendiri bagi pemerintahan Aung San Suu Kyi.
Kekerasan sektarian pecah ketika sekitar 200 umat Buddha mengamuk di daerah Muslim desa Thuye Tha Mein, provinsi Bago, Kamis sore (23/6), menyusul pertengkaran antar tetangga terkait pembangunan sebuah sekolah Islam.
Own Lwin, kepala polisi setempat, mengatakan suasananya masih tegang pada hari Sabtu (25/6) dengan mengerahkan sekitar 100 polisi untuk menjaga ketertiban.
“Pada malam hari, 50 polisi berjaga-jaga di desa itu terkait rumor bahwa mungkin akan terjadi kerusuhan lainnya. Saat ini kami menambah polisi hingga 100 orang,” katanya kepada AFP, seraya menambahkan tidak ada penahanan terkait penghancuran masjid tersebut.
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...