Perwakilan Arab di Knesset Teriaki PM Kanada yang Pro-Israel
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Kanada Stephen Harper diteriaki anggota parlemen Arab di Knesset Israel pada Senin (20/1) setelah menyampaikan pidatonya yang mendapat sambutan tepuk tangan dari para anggota parlemen Yahudi.
Anggota parlemen Arab Israel, Ahmed Tibi, meneriaki Harper sebelum berjalan keluar dengan anggota parlemen lain saat Perdana Menteri Kanada itu menyampaikan pidatonya selama 20 menit yang sangat pro-Israel dalam kunjungan pertamanya ke negara Yahudi tersebut.
Tak lama setelah itu, sebagian besar anggota parlemen yang tersisa bangkit berdiri untuk memberikan tepuk tangan kepada Harper.
“Kami menolak mengkritik Israel di panggung internasional,” kata Harper, menyindir komunitas internasional yang mengkritik kebijakan Israel terhadap Palestina, terutama perihal pembangunan permukiman.
“Seperti bisnis Yahudi yang pernah diboikot sebelumnya, beberapa pemimpin masyarakat sipil saat ini juga menyerukan untuk memboikot Israel,” katanya, mengutuk pengucilan dari akademisi.
“Yang paling memalukan, beberapa secara terbuka menyebut Israel negara apartheid,” ujarnya, saat itu Tibi meneriakkan “Permukiman!” dengan nada mengejek, yang kemudian disambut cemohan dan suitan dari anggota lain Knesset.
Pengumuman konstruksi baru Israel di tanah yang mereka rebut dalam Perang Enam Hari 1967 telah menarik kemarahan dari Palestina, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, saat Washington mencoba membujuk kedua belah pihak agar mencapai kesepakatan perdamaian.
Kanada tetap tegas mendukung negara Yahudi itu dalam kebijakan luar negerinya, dan merupakan salah satu dari sedikit negara yang menentang keberhasilan upaya Palestina menaikkan statusnya di badan PBB pada 2012.
Warga Arab Israel adalah warga Palestina yang tetap tinggal setelah Israel didirikan pada 1948, bersama keturunan mereka, yang kini memenuhi sekitar 20 persen dari populasi.
Mereka saat ini diwakili oleh 12 dari 120 anggota Knesset. (AFP/Ant)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...