Perwakilan Palestina Harap Trump Ikuti Kebiasaan Baik Obama
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kuasa Usaha Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Taher Ibrahim Abdallah Hamad, berharap Presiden Amerika Serikat (AS) yang baru, Donald John Trump, mengikuti kebiasaan presiden sebelumnya, Barack Husein Obama, yang akrab dengan umat Muslim di negeri Paman Sam tersebut.
“Kami berterima kasih atas Presiden Obama. Kami harap Trump mengikuti Obama,” kata Abdallah Hamad saat memberi kata sambutan dalam rangkaian “Perayaan Natal dan Tahun Baru Bersama Pemuda Kristen se-Indonesia”, di Gereja Bethel Indonesia Mawar Saron, Jl. Kelapa Hybrida, Jakarta, hari Senin (30/1).
“Di Amerika Serikat, Presiden Obama saat masih menjabat selalu mengajak umat Muslim berbuka puasa di Gedung Putih, dan dia mengucapkan selamat Idul Fitri kepada umat Muslim saat hari raya tiba,” kata dia.
Abdallah Hamad menjelaskan Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia diundang menghadiri perayaan Natal dan Tahun Baru tersebut, menurut dia, karena Palestina merupakan tempat kelahiran Yesus Kristus.
“Sehingga warga Palestina yang beragama Islam juga mempercayai Yesus Kristus. Yesus hadir untuk memimpin seluruh umat manusia, tidak hanya memberitakan injil,” kata Abdallah Hamad.
Abdallah Hamad memberi contoh tentang toleransi dan kebaikan beberapa pemimpin negara lain. Dia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang beberapa waktu lalu meresmikan masjid termegah di Moskow, ibu kota Rusia, padahal mayortas warga Rusia beragama Kristen Ortodoks.
Abdallah Hamad menceritakan contoh lain toleransi yang dipertontonkan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
“Di Kanada hanya 0,5 juta penduduk Muslim, dan perdana menterinya selalu mengajak berbuka puasa bersama dan bergabung bersama-sama dengan komunitas Islam, bahkan Perdana Menteri Justin (Trudeau) mengenakan baju koko saat berbuka puasa bersama,” kata dia.
Abdallah Hamad mengemukakan di Kanada terdapat berbagai komunitas Muslim dari berbagai wilayah, antara lain Muslim India, Gujarat, Pakistan, dan daerah lain di dunia.
Berangkat dari berbagai contoh harmonisasi dan toleransi di berbagai negara di dunia, Abdallah Hamad berharap di Indonesia tercipta hal yang lebih dari negara-negara tersebut, karena dalam pandangan Abdallah Hamad di indonesia Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan berbagai agama lain berada bersama-sama, tidak ada perbedaan, diskriminasi, dan semua diwadahi dalam bingkai Merah Putih.
“Dan yang penting bagI Indonesia adalah mempertebal nasionalisme, karena agama adalah hubungan Anda dengan Tuhan, dan saya berharap semua warga indonesia, aman, stabil, ada kemajuan, semakin makmur, dan bersatu,” kata Abdallah Hamad.
Editor : Sotyati
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...