Perwakilan Taiwan di RI Sambut Baik Pertemuan Xi-Ma di Singapura
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Perdagangan dan Ekonomi Taiwan di Indonesia (Taipei Economic Trade Office), Liang Jen Chang, menjelaskan bahwa pemerintah Taiwan mengapresiasi pertemuan Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Jing Yeou yang terjadi di Singapura, hari Sabtu (7/11) .
“Dengan pertemuan di Singapura, saat ini kita (Taiwan Red) ingin mengoptimalkan pemahaman bersama dan membangun kepercayaan diri antar kedua negara,” kata Liang saat menyampaikan sikap resmi Pemerintah Taiwan terhadap pertemuan Presiden Taiwan Ma Ying Jeou dan Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping, di Gedung Artha Graha Lantai 17, Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, Jakarta, hari Senin (9/11).
“Kami menyambut pertemuan kedua negara, karena pertemuan ini adalah pertemuan bersejarah yang memancarkan kerja sama positif,” kata Liang.
Liang menyebut bahwa pertemuan kedua pemimpin mencerminkan kerja sama tingkat tinggi menjaga perdamaian. “Kami tahu banyak isu yang harus dibahas, tapi jangan mengesampingkan perdamaian, pertemuan mereka berdua memancarkan kesejahteraan kedua negara,” kata Liang.
Liang mengatakan bahwa Pemerintah Taiwan dan Tiongkok, mengacu kepada pertemuan kedua negara di Singapura menghasilkan beberapa hal yang penting yakni Tiongkok mengizinkan Taiwan untuk dapat lebih mandiri dalam pengelolaan pemerintahan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan kerja sama keamanan, ekonomi, dan perdagangan.
“Pertemuan kedua pemimpin menegaskan bahwa tidak akan ada lagi pengekangan, dan Tiongkok dapat menjamin kebebasan dalam pers, pendidikan dan ekonomi. Dari yang sebelumnya dalam konteks tidak resmi sekarang menjadi konteks resmi,” kata Liang.
Pertemuan Xi Jinping dan Ma Ying Jeou
Pertemuan antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Taiwan Ma Ying Jeou terjadi di Singapura, hari Sabtu (7/11). Kala itu Xi Jinping mengatakan kepada Presiden Taiwan Ma Ying Jeou bahwa sesungguhnya Tiongkok dan Taiwan secara batin tidak terpisahkan karena satu keluarga.
"Kami adalah saudara yang masih terhubung bahkan jika tulang kita yang rusak," kata Xi saat bertemu Ma Ying Jeou di Hotel Shangri La, Singapura, Sabtu (7/11) seperti diberitakan Channel News Asia.
“Hubungan sejarah kedua negara selama 66 tahun dalam hal perdagangan dan lintas selat menunjukkan kedua negara tidak dapat dipisahkan,” kata Liang.
Liang menyebut pertemuan kedua pemimpin menandakan kedua negara terbuka terhadap partisipasi orang Taiwan untuk bisa berperan positif dalam komunitas internasional, dan tidak melalui kebijakan tunggal yang ditentukan Tiongkok lewat, One Way Policy.
Ikuti berita kami di Facebook
AS Memveto Resolusi PBB Yang Menuntut Gencatan Senjata di Ga...
PBB, SATUHARAPAN.COM-Amerika Serikat pada hari Rabu (20/11) memveto resolusi Dewan Keamanan PBB (Per...