Pesan Idul Fitri: Mengedepankan Kesucian, Kebersamaan dan Kepedulian Sosial
JAKARTA,SATUHARAPAN.COM - Pesan yang dibawa dengan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri adalah hidup dengan syariah Islam yang mengedepankan kesucian, kebersamaan dan kepedulian sosial. Demikian dikatakan Prof. Dr. Farid Ibrahim, Rektor UIN Ar-Raniry, Banda Aceh dalam kotbah Idul Fitri di Masjid Istiqlal, hari Kamis (8/8) di Jakarta.
Shalat Ied di Istiqlal dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono, serta Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan sejumlah menteri. Hadir juga diplomat dari negara-negara sahabat. Shalat Ied di sini dihadiri sekitar 200 ribu jamaah. Sedangkan Shalat Ied dilakukan dengan imam H. Sainuddin Sinaga.
Rukun dalam Kebersamaan
Farid Ibrahim dalam kotbahnya mengatakan bahwa pesan puasa dan Idul Fitri itu semestinya terwujud dalam kehidupan yang rukun dalam kebersamaan dan bersama dalam kerukunan. Selama Ramadhan dan merayakan Idul Fitri merupakan proses pembentukan karakter dan tabiat manusia.
Oleh karena itu, wajah yang ditampilkan selama Ramadhan dan Idul Fitri janganlah hanya wajah sesaat, tetapi harus ditampilkan sebagai wajah asli yang tampil dalam sebelas bulan ke depan.
Farid Ibrahim dalam kotbahnya yang berjudul “Idul Fitri: Kemenangan, Kesucian dan Kebersamaan” menekankan bahwa kemenangan yang diraih dalam ibadah puasa haruslah mencapai kemenangan spiritual, emosional dan intelektual.
Kemenangan spiritual ditandai oleh jiwa yang bersih yang menghindari diri dari penyimpangan pada aturan. Kemenangan emosional ditandai dengan pendendalian diri dengan membangun solidaritas dan kebersamaan, dan menghindari sekat pemisah.
Sedangkan kemenangan intelektual ditandai dengan kemampuan menempatkan ilmu dan pengetahuan yang dikuasai di dalam hati, bukan hanya di dalam otak dan di lidah. Hal itu dimaksudkan agar ilmu pengetahuan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada akhir kotbahnya, Farid Ibrahim menengaskan bahwa orang yang mencapai kemenangan dalam ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri adalah orang yang bisa membedakan yang halal dan yang haram, yang benar dan yang salah, yang manfaat dan yang mudarat, serta yang hak dan yang wajib.
Silaturahmi
Idul Fitri kali ini (1434 Hijriah) di Indonesia dilaksanakan hampir serentak oleh sebagaian besar umat Muslim. Malam hari umat Muslim mengakhiri ibadah puasa dengan melakukan takbiran, dan pagi ini mengikuti shalat Ied yang di selenggarakan di berbagai daerah dan kota di seluruh Indonesia.
Seusai shalat Ied biasanya warga Muslim akan mengadakan silaturahmi dengan saudara dan kerabat serta tetangga untuk saling memaafkan atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan di masa lalu.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...