Pesan Macron kepada Trump: Anda Tidak Boleh Lemah di Hadapan Putin

PARIS, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis,Emmanuel Macron, mengatakan bahwa ia bermaksud memberi tahu Donald Trump bahwa demi kepentingan bersama Amerika dan Eropa untuk tidak “menjadi lemah” di hadapan Vladimir Putin dari Rusia di tengah negosiasi yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang hampir tiga tahun di Ukraina.
Macron akan melakukan perjalanan ke Washington untuk bertemu dengan Trump pada hari Senin (24/2), kata Gedung Putih.
Dalam sesi tanya jawab selama satu jam di media sosialnya pada hari Kamis (20/2), Macron mengatakan bahwa ia akan memberi tahu Trump: “Anda tidak boleh lemah di hadapan Presiden Putin. Itu bukan Anda, itu bukan ciri khas Anda, itu bukan kepentingan Anda. Lalu, bagaimana Anda bisa dipercaya di hadapan China jika Anda lemah di hadapan Putin?”
Pernyataan Trump baru-baru ini yang menggemakan narasi Putin dan rencana untuk melakukan negosiasi langsung dengan Moskow telah membuat sekutu Eropa dan pejabat Ukraina khawatir. Namun, Macron menyarankan strategi Trump untuk menciptakan “ketidakpastian” dalam pembicaraan dengan Rusia sebenarnya dapat membuat sekutu Barat lebih kuat dalam pembicaraan ini.
Putin “tidak tahu apa yang akan dia (Trump) lakukan, dia pikir (Trump) mampu melakukan apa saja,” kata Macron. “Ketidakpastian ini baik untuk kita dan Ukraina.”
Macron menambahkan bahwa dia akan berusaha meyakinkan Trump bahwa kepentingan AS dan kepentingan Eropa adalah sama, dengan mengatakan kepadanya: “Jika Anda membiarkan Rusia mengambil alih Ukraina, itu tidak akan dapat dihentikan.”
Itu berarti setiap kesepakatan damai harus dinegosiasikan dengan Ukraina dan Eropa di meja perundingan, Macron menegaskan kembali.
“Kami menginginkan perdamaian, tetapi kami tidak menginginkan gencatan senjata yang berarti Ukraina menyerah, karena itu berbahaya. Dan kita tahu itu akan membuat Rusia melangkah lebih jauh. Kita sudah mengalaminya,” katanya.
Macron juga tampak siap menjawab seruan Trump untuk meningkatkan anggaran pertahanan. “Kita, orang Eropa, harus meningkatkan upaya perang kita,” katanya.
Ketika ditanya apakah dia mempertimbangkan untuk mengirim pasukan Prancis ke Ukraina, dia mengatakan dia tidak akan mengirim tentara untuk berperang di Ukraina, melainkan pasukan keamanan yang dimaksudkan untuk memberikan “jaminan” begitu kesepakatan damai tercapai.
“Kami tidak mengesampingkan, dalam kerangka kerja yang direncanakan dengan sekutu kami, kemungkinan memiliki pasukan yang, begitu perdamaian dinegosiasikan, dapat berkontribusi untuk menjamin keamanan Ukraina,” katanya. (AP)
Editor : Sabar Subekti

Netanyahu Kecam Hamas Atas Pembebasan Jenazah Yang Salah
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk membalas dendam...