Pesan Natal WCC: Panggilan untuk Kehidupan Baru, Harapan, dan Kedamaian
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Pesan Natal Dewan Gereja-gereja Dunia (WCC) menyoroti pertanyaan: di dunia saat ini di mana banyak orang takut akan masa depan, “di manakah kedamaian dalam semua ini? di manakah Tuhan dalam semua ini?”
Jawabannya ditemukan dalam kelahiran Sang Raja Damai. “Dalam kelahiran Yesus, kita tidak hanya diberi tanda harapan tetapi juga kedatangan penebusan Tuhan dan panggilan untuk kehidupan baru, harapan, dan kedamaian di dalam Dia,” bunyi pesan itu yang disampaikan Sekretaris Jenderal WCC, Pdt. Prof. Dr Jerry Pillay.
“Dalam kelahiran anak Yesus, kita menyadari bahwa Tuhan ada di sini, mengidentifikasi diri dengan kita, berbagi kerentanan kita, dan meningkatkan kapasitas kita untuk memulihkan perdamaian dan menegakkan keadilan.”
Pesan tersebut mencatat bahwa, pada hari Natal kita merayakan inkarnasi Tuhan, martabat kita, dan datangnya harapan dan keberanian untuk mencari tanpa lelah kedamaian yang dijanjikan para malaikat di antara semua orang.
“Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk mengutuk perang dan kekerasan serta mengupayakan perdamaian,” demikian bunyi pesan tersebut. “Di Dewan Gereja-gereja Dunia dan di antara 352 gereja anggotanya, warisan dan upaya untuk mencapai perdamaian mendorong begitu banyak hal yang kita lakukan.”
WCC bekerja tanpa lelah untuk perdamaian di Ukraina dan Timur Tengah, di Sudan, Kolombia, dan Korea, serta banyak tempat lainnya. “Kami berkampanye dengan berani menentang kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak,” demikian bunyi pesan tersebut. “Kami bekerja sama secara luas untuk menciptakan tatanan internasional yang lebih adil, merancang struktur keuangan yang lebih adil, dan membangun pemahaman dan solidaritas antar agama dengan tradisi lain.”
Sebagai pengikut Yesus, kita mempraktikkan jalan-Nya yang tanpa kekerasan, jalan sejati menuju perdamaian. “Kita melawan kekuatan yang mengancam perdamaian dan menantang dengan berani kebohongan dan kepalsuan yang mengadu domba orang-orang,” demikian bunyi teks tersebut. “Kita berdoa untuk perdamaian, kita memelihara perdamaian di hati dan komunitas kita, kita bertindak dan mengadvokasi perdamaian setiap hari.”
Marilah kita mengetahui sepenuhnya bahwa Sang Raja Damai bersama kita, demikian pesan tersebut. “Semoga pengetahuan ini memberi Anda harapan, sukacita, dan kekuatan dalam perjuangan dan penderitaan Anda sehari-hari dan membawa sukacita bagi dunia!” demikian teks tersebut ditutup. “Terangkat dan dimeriahkan oleh perayaan kita atas kelahiran Sang Juru Selamat, semoga kita senantiasa menapaki jalan damai-Nya dan mewujudkan janjinya bagi zaman kita dan di dunia kita!”
Editor : Sabar Subekti
Makan Keju dapat Kurangi Risiko Terkena Sleep Apnea
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Keju merupakan makanan yang paling digemari, namun kerap dianggap tidak s...