Pesan Sabtu Suci: Umat Katolik Harus Jadi Pelopor Kerukunan

LARANTUKA, SATUHARAPAN.COM – Umat Katolik di seluruh dunia diminta untuk menjaga kerukunan umat beragama agar tidak timbul pertikaian yang dapat memecah belah persatuan antar agama.

"Saat ini banyak provokasi yang dilakukan oknum-oknum tertentu yang dapat memecah belah persatuan antar umat beragama," kata Pater Amundus SVD saat memimpin misa Malam Paskah atau Sabtu Suci di Gereja San Juan Lebao, Larantuka, hari Sabtu (26/3).

Menurutnya hidup di negara yang memiliki keberagaman, baik suku dan agama merupakan salah satu tantangan untuk mewujudkan sebuah kebebasan beragama.

Namun, Indonesia justru dikagumi oleh berbagai negara karena masyarakatnya dinilai dapat hidup berdampingan dalam keberagaman dan kemajemukannya itu.

Berbagai masalah yang timbul di sebuah negara menurutnya merupakan sebuah tantangan bagi seorang pemimpin. Di sinilah peran masyarakat berfungsi untuk membantu memecahkan berbagai masalah yang muncul.

"Salah satunya adalah harus menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia, Khususnya di NTT dan umat Katolik harus menjadi pelopornya," tuturnya.

Perayaan Malam Paskah merupakan puncak dari pekan suci Paskah yang dirayakan oleh Umat Katolik di seluruh dunia. Pekan suci ini diawali dengan Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci dan Minggu Paskah.

Pada Sabtu Suci, misteri Kristus akan dirayakan secara intensif. Perayaan agung Sabtu Suci atau malam Paskah terbagi dalam empat bagian. Pertama adalah upacara cahaya, kedua adalah upacara sabda, ketiga adalah upacara pembabtisan dan keempat adalah upacara Ekaristi.

Perayaan diawali dengan upacara penyalaan lilin Paskah sebagai simbol kebangkitan Yesus Kristus yang menjadi terang dunia, lalu liturgi sabda, pembaptisan, dan Ekaristi.

Seperti yang dilansir dari Antara, ratusan umat begitu antusias mengikuti misa malam paskah tersebut. Ruangan di dalam gereja pun tidak mampu menampung ratusan umat tersebut.

Editor : Bayu Probo