Pesawat Rusia yang Jatuh di Mesir Ditemukan, 224 Penumpang Diduga Tewas
KAIRO, SATUHARAPAN.COM - Lama terhambat oleh cuaca buruk, tim penyelamat Mesir akhirnya bisa mencapai lokasi kecelakaan pesawat milik maskapai Rusia yang jatuh di Sinai. Petugas yang pertama kali tiba di lokasi jatuhnya pesawat, menyebutkan tubuh pesawat hancur dan kemungkinan besar seluruh penumpang beserta kru tewas.
Sebelumnya dilaporkan, sebuah pesawat penumpang yang dioperasikan maskapai Rusia Kogalymavia dengan nomor penerbangan KGL-9268 jatuh di Sinai. Pesawat itu membawa 224 penumpang, 17 diantaranya adalah anak-anak. Pengumuman tentang jatuhnya pesawat tersebut disampaikan oleh Perdana Menteri Mesir, Sharif Ismail, sebagaimana dilaporkan oleh CNN hari ini, Sabtu (31/10).
Pesawat yang jatuh itu adalah pesawat Airbus A-321, dengan nomor penerbangan KGL-9268. Pesawat jatuh dalam penerbangan menuju St Petersburg, Rusia dari Sharm el-Sheikh, Mesir. Pesawat kehilangan kontak ketika melintasi Laut Merah.
Media Rusia melaporkan pesawat pilot yang jatuh melakukan kontak melalui radio untuk meminta pendaratan darurat di bandara terdekat, sebelum kehilangan kontak dengan pesawat hilang. Namun, tidak ada pernyataan resmi tentang adanya kontak tersebut.
Surat kabar Mesir, Al Ahram melaporkan bahwa lebih dari 20 ambulans sudah diarahkan ke tempat yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat, di antara Desa Al-Kuntillah dan Al-Kaseema di Sinai. Namun mengingat medannya berat, tempat tersebut sulit dicapai.
Kementerian Kesehatan Mesir di Sinai mengatakan pihaknya memberlakukan status darurat.
Menara kontrol penerbangan Mesir mengatakan, pesawat tersebut lenyap dari radar 23 menit setelah lepas landas.
Kantor berita Rusia, RIA, mengutip pernyataan sebuah sumber dari Badan Transportasi Udara Rusia yang mengatakan pesawat membawa 217 penumpang dan tujuh awak pesawat. Pesawat lepas landas dari Sharm El-Sheikh pada pukul 3.31 waktu setempat dan dan hilang dari radar 23 menit setelah terbang.
Pesawat berada di ketinggian 31 ribu kaki di atas permukaan laut atau 9.400 meter saat hilang kontak. Diprediksi, pesawat menabrak tebing di area Semenanjung Sinai kemudian jatuh.
Kementerian Luar Negeri Rusia melaporkan dalam akun Facebook resminya bahwa pejabat Rusia di Kedutaan Besar di Mesir sedang memonitor insiden tersebut. Mengutip pernyataan Juru Bicara Kemlu Maria Zakharova, informasi lebih lanjut mengenai hilang kontak pesawat Kogalymavia tersebut akan disampaikan segera.
Pesawat Rusia yang membawa 224 penumpang dan kru, jatuh di Semenanjung Sinai, Mesir, pada Sabtu pukul 6 pagi waktu setempat.
Sementara itu Reuters melaporkan otoritas penerbangan sipil Mesir menyebutkan bahwa pesawat jatuh di kawasan Hassana, 35 kilometer dari selatan Al Arish, kota kecil di pesisir Sinai.
Disebutkan bahwa seluruh penumpang dan kru di pesawat tersebut diduga tewas.
Petugas menyebutkan tidak ada indikasi pesawat jatuh akibat misil ataupun bom.
Editor : Eben E. Siadari
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...