Pesawat Tanpa Pilot Terbang Perdana di Udara Inggris
LONDON, SATUHARAPAN.COM - Pesawat Jetstream 31 menjadi yang pertama yang mampu terbang "tanpa pilot" melewati angkasa Inggris bulan lalu. Pesawat itu lepas landas dari Warton, dekat Preston di Lancashire dan mendarat di Inverness.
Namun selama penerbangan sejauh 500 mil, pesawat ini dikendalikan oleh pilot yang berada di bumi, dan dipandu oleh pengatur lalu lintas udara (National Air Traffic Services). Demikian diberitakan bbc.co.uk, Senin (13/5). Pesawat ini dikendalikan oleh seorang pilot di Warton menggunakan sensor canggih dan robot di dalam pesawat.
Sementara itu, telegraph.co.uk memberitakan bahwa pesawat itu dioperasikan oleh British Aerospace (BAE) System untuk melakukan uji coba penerbangan (flying testbed). Namun sebenarnya, penerbangan bukan tanpa manusia di dalam pesawat itu sama sekali. Dalam uji coba ini ada dua pilot di kokpit sebagai upaya pencegahan terhadap bahaya.
Namun, juru bicara BAE Systems mengatakan: "Mereka hanya duduk di sana sambil minum kopi. Mereka tidak perlu melakukan apa pun."
Pesawat itu memiliki 16 tempat duduk itu terbang bersama bawaan penumpang. Penerbangan uji coba ini membawa perlengkapan sensor dan robot yang berfungsi untuk mengidentifikasi dan menghindari bahaya.
Pakar pesawat tanpa awak (unmanned air vehicle / UAV) dari National Air Traffic Services, Andrew Chapman, mengatakan: "NATS memastikan bahwa tes ini menunjukkan pesawat terbang tanpa menimbulkan dampak pada keselamatan penerbangan lain di wilayah udara pada saat itu.”
Namun demikian, dia menyebutkan masih ada hal-hal yang harus dikerjakan untuk menyempurnakannya. “Atas dasar keberhasilan penerbangan ini, UAV bisa beroperasi di kelas yang berbeda dari wilayah udara," kata dia.
Pesawat tersebut dikembangkan ASTRAEA, dan menempatkan industri penerbangan Inggris pada posisi yang baik secara global dalam produksi pesawat tapa awak dan pengembangan peraturan untuk pemanfaatannya pada penerbangan sipil.
Pesawat tersebut merupakan hasil dari serangkaian uji coba penerbangan yang dilakukan oleh ASTRAEA (Autonomous Systems Technology Related Airborne Evaluation and Assessmen). Perusahaan komersial dan pemerintah Inggris telah mengeluarkan dana 62 juta pounsterling untuk penelitian bagaimana pesawat tanpa pilot untuk penerbangan sipil bisa diterbangkan dan berbagi wilayah udara.
Namun demikian, keberhasilan itu barulah tahap dini untuk pemanfaatan pada penerbangan sipil, termasuk dalam menyiapkan berbagai peraturan.
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...