Pesawat Tenaga Surya Tiba di Tiongkok
CHONGQING, SATUHARAPAN.COM - Pesawat terbang dengan satu tempat duduk bertenaga sinar surya, Solar Impulse-2 (Si2), mendarat di Chongqing, Tiongkok, sekitar 20 jam setelah meninggalkan Myanmar.
Pesawat yang dikemudikan Bertrand Piccard itu lepas landas dari Mandalay di Myanmar pada Senin (30/3), pukul 04.00 waktu setempat. Mandalay dan Chongqing terpisah 1.375 kilometer.
Seperti rencana awal, pesawat mendarat sejenak di Chongqing lalu bertolak menuju Nanjing di pesisir timur Tiongkok. Pasalnya, cuaca di Chongqing diprediksi buruk sehingga jika Si2 tidak segera berangkat, akan tertahan sampai satu pekan.
Dari Nanjing, pesawat tanpa bahan bakar fosil itu akan melakoni perjalanan monumental melintasi Samudra Pasifik ke Hawaii selama lima hari dan lima malam.
Energi Terbarukan
Pesawat terbang itu terbuat dari serat karbon dan mempunyai rentang sayap sepanjang 72 meter, lebih panjang daripada rentang sayap Boeing 747. Pesawat Si2 mempunyai berat kira-kira sama dengan sebuah mobil. Tujuh belas ribu sel surya yang dipasang di kedua sayapnya untuk menyerap tenaga matahari, memungkinkan pesawat itu terbang pada malam hari.
"Impulse ingin memobilisasi antusiasme publik agar mendukung teknologi yang memungkinkan berkurangnya ketergantungan pada bahan bakar fosil, dan mendorong sikap yang positif terhadap energi terbarukan,'' menurut sebuah pernyataan di situs resmi misi tersebut. Situs tersebut menunjukkan lokasi pesawat dan menyiarkan audio dari kokpit secara langsung.
Pesawat bertenaga surya "Impulse" Si2 dibangun selama 12 tahun dan merupakan karya dua ilmuwan Swiss, Bertrand Piccard dan Andre Borschberg.
Mereka mengatakan tidak bermaksud merevolusi industri penerbangan, tapi ingin menunjukkan bahwa sumber energi alternatif dan teknologi baru bisa mencapai apa yang dianggap tidak mungkin oleh beberapa pihak.
Rute pesawat tersebut termasuk beberapa titik pemberhentian di Oman, India, Myanmar, dan Tiongkok. Setelah menyeberangi Samudra Pasifik lewat Hawaii, pesawat tersebut juga akan berhenti dan mendarat di tiga titik di AS, yaitu di Phoenix, Arizona dan Kota New York, dan kemungkinan satu lokasi lagi bergantung pada cuaca.
Tahap terakhir dari penerbangan uji coba tersebut setelah menyeberangi Samudra Atlantik termasuk pendaratan di Eropa Selatan atau Afrika Utara sebelum kembali ke Abu Dhabi pada akhir Juli atau awal Agustus.
Rekor
Sejauh ini, misi keliling dunia Si2 tidak menemui tantangan berarti sejak bertolak dari Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 20 hari lalu.
Dalam kurun waktu itu, pesawat tersebut telah memecahkan dua rekor dunia. Pertama, jarak terjauh yang ditempuh pesawat tenaga surya, yaitu ketika Solar Impulse-2 terbang dari Muskat, Oman, menuju Ahmedabad, India, yang berjarak 1.468 kilometer.
Rekor kedua ialah kecepatan 117 knot yang dicapai sewaktu Si2 melesat dari Varanasi, India, ke Mandalay, Myanmar.
Rangkaian perjalanan yang direncanakan menghabiskan lima bulan itu akan dilakoni Andre Borschberg dan Bertrand Piccard. Namun, karena Si2 hanya bisa menampung satu orang, keduanya akan bergantian mengendarai di lokasi-lokasi yang sudah ditentukan. (voanews.com/bbc.co.uk)
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...