Peserta Pesparawi XI Ambon Nginap di Rumah Penduduk Muslim
AMBON, SATUHARAPAN.COM – “Maluku bukan lagi daerah konflik, melainkan laboratorium perdamaian,” kata Said Assegaf, Gubernur Maluku berbicara pada pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XI , Selasa (6/10).
Omongan Gubernur ini diamini oleh wakilnya yang juga Ketua Panitia Pesparawi, Zeth Sahubura. “Ribuan peserta tidak saja diinapkan di sejumlah hotel dan rusunawa. Bahkan ada juga di rumah-rumah warga muslim Ambon. Terutama saudara-saudara kita muslim. Mereka tawarkan untuk rumah-rumah mereka ditempati. Saya menyambut itu dengan gembira sekali,” kata Zeth disambut tepuk tangan meriah 20.0000-an hadirin.
Gubernur menambahkan bahwa Pesparawi di Ambon ini ingin dibuat agar menjadi milik semua bangsa Indonesia. “Pesparawi bukan hanya menjadi milik umat Kristen, melainkan juga semua umat beragama di Indonesia,” katanya.
Grup Marching Band Madrash Aliyah negeri 1 Ambon mengawali devile kontingen peserta pada acara peresmian pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XI Tahun 2015 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kota Ambon, Maluku, Selasa (6/10) malam. Pesparawi tersebut diikuti kontingen dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang akan berlangsung hingga tanggal 12 Oktober. (Foto: Antara/Widodo S. Jusuf)
Presiden Joko Widodo yang membuka Pesparawi ini pun memuji Pesparawi ini. Saat pembukaan di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang, Kota Ambon. “Itulah contoh langsung tema Pesparawi tahun ini,” kata Presiden.
Ia mengaku terkejut mendengar peserta Pesparawi di Maluku tinggal bersama penduduk Muslim. Karenanya, Presiden mengaku bangga mendengar informasi tersebut.
“Ini contoh yang baik, ada persaudaraan yang tumbuh di masyarakat Maluku. Saya gembira mendengar ada peserta yang tinggal di rumah penduduk yang beda agama,” kata mantan Gubernur DKI ini.
“Jati diri kita adalah bangsa yang bersatu. Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda tapi lahir dari satu Ibu Pertiwi, Indonesia. Kita harus berguna bagi bangsa, seperti pohon,” Jokowi menambahkan.
Presiden menyampaikan kepercayaannya kepada masyarakat Maluku yang selalu hidup harmonis. Meski terdapat perbedaan agama di masyarakat, namun tetap menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Sama halnya dalam paduan suara, ada tenor, alto bas namun jika dilantunkan dengan teratur maka menghasilkan suara yang harmonis dan indah.
“Jadi bukan karena keindahan dari suara yang sama, melainkan dari keragaman dalam harmoni. Hasilnya keindahan tanpa batas,” katanya.
Tema Pesparawi tahun ini adalah “Sungguh Alangkah Baik dan Indahnya Hidup Dalam Persaudaraan yang Rukun.” Presiden berharap pemerintah dan masyarakat Kota Ambon dapat menjadi tuan rumah yang baik bagi peserta Pesparawi Nasional ke-11 yang mencapai 7.000 orang dari 34 provinsi. (Kemenag/Ant/PGI/kilasmaluku.com)
Pengadilan Swedia Hukum Politisi Sayap Kanan Karena Menghina...
MALMO-SWEDIA, SATUHARAPAN.COM-Pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman pada hari Selasa (5/11) kepada s...