Petenis Tami Grende Terancam Terganjal Ikut Amerika Terbuka
SATUHARAPAN.COM – Kejuaraan tenis US Open (Amerika Serikat Terbuka) akan berlangsung pada Senin (25/8) hingga Minggu (9/9) mendatang di Stadion Artur Ashe, Flushing Meadows, New York, Amerika Serikat. Wakil Indonesia dikabarkan hendak memberi warna pada salah satu kejuaraan grand slam dunia ini, Tami Grende. Namun ia terancam tidak dapat ikut.
Ia petenis putri Indonesia yang menggapai kemenangan pada ganda putri usia junior di turnamen Wimbledon yang berlangsung sebulan lalu. Petenis putri tersebut adalah Tami Grende, gadis kelahiran 1997 di Denpasar itu menjadi juara ganda putri berpasangan dengan Qiu Ye asal Tiongkok.
Pada partai puncak mereka mengalahkan Marie Bouzkova (Republik Ceska) dan Dalma Galfi (Hungaria) dengan skor 6-2, dan 7-6. Kemenangan tersebut menyematkan kebanggaan bagi Indonesia, karena dunia tenis putri pernah memiliki prestasi serupa yang pernah ditorehkan Angelique Widjaja, mantan petenis putri yang telah pensiun pada 2008. Angelique memenangkan tunggal putri usia junior Wimbledon pada 2001.
AS Terbuka merupakan turnamen tenis grand slam yang awalnya berbentuk dua turnamen terpisah: turnamen putra dan putri. Pada 1881, turnamen ini bernama U.S. National Singles Championship dan hanya mempertandingkan nomor tunggal putra. Turnamen putri dimulai enam tahun kemudian.
Pada 1968, turnamen ini mempertandingkan lima even (tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran) dan berjenis Grand Slam karena turnamen ini, menurut Asosiasi Petenis Profesional (ATP) memberi hadiah uang tunai yang paling besar.
Lapangan utamanya terletak di Stadion Arthur Ashe yang berkapasitas 23.000 penonton. Lapangan keduanya adalah Stadion Louis Armstrong. Keduanya adalah lapangan keras (hardcourt), sehingga permainan pun berlangsung dalam kecepatan tinggi.
Tami yang menjuarai nomor ganda putri, gagal mengulangi kesuksesan di nomor tunggal karena pada putaran kedua Wimbledon usia junior, Tami takluk atas petenis junior putri Inggris, Gabriella Taylor.
Tami Terkendala Pembiayaan
Saat ini Tami berniat meneruskan perjuangannya menuju kejuaraan grand slam lainnya, yakni Amerika Terbuka. Petenis berusia remaja yang berusaha untuk menggetarkan dunia itu beberapa kali mengalami naik turun peringkat. Kini dia berusaha mencari jalan keluar agar dapat meraih kesuksesan yang sama seperti di Wimbledon, turnamen selanjutnya bukannya tanpa biaya murah, dan membutuhkan biaya besar karena saat ini orang tua Tami, Olivier Grande membutuhkan sponsor baru.
Masalah yang mengemuka dan mereka alami yakni saat pihak sponsor menghentikan pembiayaan Tami mengikuti turnamen pada 2013, karena ada salah satu klausul kontrak yang tidak dipenuhi Tami dan orang tuanya yakni pihak sponsor akan menghentikan pembiayaan, apabila tidak sesuai dengan target.
Paul Sindhunata selaku perusahaan pemberi sponsor mengatakan target yang dimaksud yakni dalam kurun waktu tertentu seorang petenis diwajibkan masuk ranking 100 besar dunia.
Saat ini petenis putri Indonesia lain yang berada dalam ranking 500 besar dunia menurut versi ITF antara lain Deria Nur Haliza, Rifanty Kahfiani, dan Arrum Damarsari. Sedangkan petenis putra ada tiga yaitu Anthony Susanto, kedua Hendrawan Susanto dan Tio Juliandi Hutauruk. (Wikipedia.org/remaja-tenis.com).
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...