Peternak Ayam Membuat Kapal Selam Mini
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Seorang peternak ayam asal Tiongkok membuat kapal selama mini seberat dua ton yang dinamainya ‘’Happy Lamb.’ Kendaraan yang dicat warna oranye itu bisa menyelam pada kedalaman delapan meter di bawah permukaan air.
Tan Yong (44 tahun) pria tersebut menghabiskan sembilan bulan untuk membuat kapal tersebut. Karyanya itu menunjukkanhasil dari gerakan mengembangkan penemuan di pedesaan Tiongkok yang individualis dan agak kontras dengan pertanian kolektif dalam beberapa dekade yang disebut ‘’do it yourself.’’
Dalam kapal selam listriknya, Tan melengkapi dengan alat pengukur kecepatan dan tekanan udara yang dipasang di dinding kabin menggunakan pipa plastik dan terlihat seperti wastafel dapur. Petunjuk mengoperasikan ditulisan tangan dan ditempel dengan selotip. Kabel listrik berseliweran di sekitar ruang sempit itu serta tabung gas di lantai.
"Ini adalah pompa udara, itu digunakan untuk naik dan turun," kata Tan menjelaskan. "Saya belum memasang alat apapun untuk meloloskan diri (ketika terjadi kecelakaan-Red.)"
Tan lahir pada 1968 dan dibesarkan dalam keluarga miskin di pedesaan dan mengatakan dia tidak tahu tentang kapal bawah air.
Pada tingkat nasional, Tiongkok meningkatkan ambisi angkatan laut, dan Tan adalah peternak ayam yang pertama dengtan gagasan membangun kapal selam dua tahun lalu. Prototipenya diluncurkan Maret lalu.
"Saya tidak pernah belajar di sekolah. Saya mendasarkan segala sesuatu pada imajinasi saya," katanya ketika menguji kapal itu. "Saya bisa bertahan di dalam air selama 45 menit."
Dia menambahkan lapisan sealant untuk kapalnya yang juga dihiasi gambar bintang merah gaya komunis. Kapal selam itu didukung dengan tenaga dari lima baterai mobil dan mampu berlayar jauh dari tepi danau Danjiangkou.
Kapal Tan berlayardan temannya bersorak saat mereka memandang kapal itu bergerak. Mesin berbunyi dan gelembung muncul ke permukaan danau, dan kapal dengan tenang makin turun memasuki kedalaman air danau, menghilang sepenuhnya.
Perani Da Vinci
"Dia memiliki kebiasaan membuat banyak alat sejak kecil. Mainan, kapal, model senjata dan hal-hal seperti itu," kata Wang Mingfeng, ibunya (65 tahun). "Saya tidak berani untuk melihatnya. Saya terlalu takut halau kapal itu tidak aman," kata dia.
Tan adalah salah satu dari sejumlah penemu amatir yang dijuluki "Petani Da Vinci" yang dalam beberapa tahun terakhir membuat pesawat, helikopter, bahkan tank, meskipun dengan sedikit pertimbangan nilai praktis.
Di antara mereka ada yang sehari-hari bekerja sebagai penata rambut dari Provinsi Zhejiang, yang membangun pesawat satu penumpang dengan roda dari kursi roda, menggunakan mesin dan bahan dari rongsokan go-kart.
Tahun ini, ada kreasi militer ketika Jian Lin, seorang petani berusia 31 tahun, mengendarai tank buatannya sendiri bergerak di jalan-jalan desa di Provinsi Sichuan.
Tao Xiangli, seorang pemuda dari tempat terpencil di Provinsi Anhui timur pada tahun 2010 membuat kapal selam yang ditampilkan dalam pameran di Shanghai. "Mereka menentukan dan tak kenal takut. Mereka tidak takut ejekan orang lain," kata kurator acara, seniman Cai Guo-Qiang kepada AFP.
"Orang-orang pedesaan di bawah rezim Komunis digunakan untuk bekerja dan hidup bersama-sama, dan tidak ada ruang untuk individualisme," kata dia menambahkan. "Munculnya Petani Da Vinci juga menyiratkan bahwa kreativitas petani di Tiongkok mulai bangkit.’’
Kapal US$ 5 Ribu
Setelah menyelam beberapa menit kapal dengan bintang merah itu muncul ke permukaan danau. Tan muncul dari kapal itu. ‘’Tidak ada masalah,’’ kata dia sambil tersenyum.
Perjalanan di bawah air tidak selalu mulus, dan Tan mengatakan sebelumnya bahwa itu juga saat yang menakutkan ketika berada pada delapan meter di bawah permukaan air.
"Ada banyak tekanan air pada panel baja. Sebagian hancur seperti botol plastik," katanya. "Saya sangat gugup. Dan kemudian ada suara benturan yang besar. Tapi saya bisa menjamin aman hingga kedalama 10 meter. Setelah itu, dan itu pasti," kata dia.
Kapal itu dibangun di sebuah gudang di luar rumah tua milik orangtuanya sebagai bengkel pribadi. Tan mengklaim material untuk kapal selam memerlukan biaya hanya 30 ribu yuan (sekitar US$ lima ribu atau Rp 60 juta).
"Saya akan membuat kapal selam lain, dan saya akan turun hingga 30 atau 50 meter tanpa masalah. Saya hanya perlu membuat dengan baja yang lebih tebal," katanya.
Tapi anaknya yang berusia delapan tahun, Tan Junfeng, menambahkan dengan skeptis. "Keluarga kami tidak memiliki banyak uang, dan ayah menghabiskan semuanya," katanya. "Jadi saya berpikir dia tidak akan membuat lagi." (businessinsider.com /AFP)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...