Petinggi Torpedo Moscow Tolak Tuduhan Rasis pada Timnya
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Torpedo Moscow, klub yang menduduki peringkat terbawah Liga Primer Rusia harus menerima sanksi Russian Football Union (Asosiasi Sepak Bola Rusia, RFS) terkait kasus penghinaan berdasar ras dan warna kulit (rasisme). Akan tetapi Presiden Klub, Alexander Tukmanov membantah pernyataan tentang serangkaian kasus rasisme yang menimpa klubnya sepanjang musim 2014-2015.
“Saya rasa ada kesalah pahaman saat ini dengan sekelompok orang, kami rasa ada oknum di balik suporter Torpedo Moskow,” kata Tukmanov kepada Reuters seperti tertuang channelnewsasia.com, Kamis (14/5).
Tukmanov mengatakan bahwa pihak klub telah mewawancarai sejumlah suporter tentang dugaan rasisme tersebut. “Saya percaya insiden tersebut salah komunikasi,” kata Tukmanov.
RFS tidak hanya menghukum Torpedo Moskow, akan tetapi juga klub ibu kota Rusia lainnya Spartak Moskow, sementara satu klub lainnya, CSKA Moskow sudah terlebih dahulu dihukum Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) terkait kasus serupa.
“Saya tidak mengerti tentang rasisme, karena itu bisa saja mengganggu sepak bola,” kata Tukmanov.
Pada September 2014, para pendukung Torpedo Moskow melakukan penghinaan kepada salah seorang gelandang Dynamo Moskow, Christopher Samba, sama halnya dengan penghinaan kepada para pemain klub Rostov beberapa bulan kemudian.
Pada Maret 2015 giliran gelandang Zenit Saint Petersburg, Hulk yang menjadi sasaran rasisme pendukung Torpedo Moskow, kala itu para pendukung Torpedo dari pinggir lapangan mengacungkan salam hormat Nazi ke arah Hulk saat mengambil lemparan bola ke dalam.
RFS mendenda klub 45 miliar rupiah untuk insiden tersebut dan pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim.
“Saya tidak bisa menyatakan para pendukung bersalah, atau juga bersih, tetapi kami akan bekerja lebih baik menangani hal ini,” dia menambahkan. (Reuters.com/channelnewsasia.com).
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...