Petisi Online Minta Tedros Mundur dari WHO
SATUHARAPAN.COM-Sebuah petisi online diluncurkan dan menyerukan pengunduran diri Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus. Pertisi mengklaim bahwa dia tidak cukup memadai untuk menjadi pejabat kesehatan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Petisi yang diposting di change.org dan ditsampaikan dalam berbagai bahasa termasuk Inggris, Prancis, Spanyol, Jerman dan Arab, dan China. Disebutkan bahwa Tedros "tidak layak" untuk perannya sebagai kepala organisasi dan harus segera melepaskan statusnya.
"Sebagian dari itu terkait dengan Tedros Adhanom Ghebreyesus yang meremehkan virus corona," kata petisi itu. Masalah utamanya adalah kegagalan Tedros untuk menetapkan wabah virus corona di China sebagai darurat kesehatan global pada akhir Januari.
Petisi itu menuduh bahwa WHO tidak menyelidiki dan secara independen untuk memverifikasi jumlah kematian dan orang-orang yang terinfeksi di China, Tedros hanya mengandalkan data dari pemerintah China, yang pada awalnya meremehkan wabah di negara mereka untuk mencegah dampak negatif ekonomi, dengan penyebaran virus yang berimplikasi pada kesehatan masyarakat di seluruh dunia. "Banyak dari kita benar-benar kecewa, kami percaya WHO seharusnya netral secara politik.”
Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso, sepertyi diberitakan situs NHK, menyebut-nyebut petisi itu, dan dia khawatir bahwa WHO harus mengubah namanya menjadi "Organisasi Kesehatan China."
Sejauh ini lebih dari 1,1 juta orang dilaporkan telah terinfeksi oleh virus corona baru di seluruh dunia dan 60.049 telah meninggal, menurut penghitungan Reuters. Infeksi telah dilaporkan di lebih dari 200 negara dan wilayah sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019.
"Tolong bantu dunia untuk mendapatkan kepercayaan kembali kepada PBB dan WHO," petisi itu. Hingga berita ini diturunkan petisi telah ditandatangani oleh 726.355 orang.
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...