PGI Ajak Agama Bangun Perubahan Perilaku Pro Kehidupan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) menyatakan bahwa agama berperan besar untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dunia menjadi lebih baik di tengah dunia yang sekuler seperti sekarang.
"Kami mengamati dan mensyukuri bahwa di tengah berbagai krisis ini, berkembang kesadaran di dunia sekuler tentang pentingnya peran agama-agama untuk membangun perubahan perilaku yang dari yang pro-kematian menjadi pro-kehidupan," kata Ketua Umum PGI Jacklevyn F. Manuputty dalam webinar "Deklarasi Istiqlal: Kolaborasi Umat Beragama untuk Kemanusiaan" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa (19/11).
Jacklevyn menilai lembaga-lembaga maupun berbagai organisasi berbasis agama memiliki tingkat penerimaan yang tinggi di banyak komunitas.
Ia menjelaskan lembaga agama memiliki kapasitas untuk mempromosikan perubahan-perubahan karakter dan perilaku melalui dorongan nilai-nilai moral dan rumusan-rumusan yang kontra narasi spiritual terhadap kekerasan, serta kerja-kerja dialog dalam level pertukaran diskursus maupun dalam aksi-aksi kemanusiaan yang komplit.
"Ini merupakan perkembangan menarik yang menempatkan agama-agama sebagai aktor dalam perubahan masyarakat dan peradaban kontemporer saat ini. Ini peluang bagi agama-agama untuk menggalang kerja sama secara konkret dan konstruktif," ujarnya.
Menurut Jacklevyn, Deklarasi Istiqlal yang turut disuarakan oleh Imam Besar Masjid Istiqlal yang kini juga menjabat Menteri Agama RI Nasaruddin Umar serta pemimpin tertinggi umat Katolik dunia Paus Fransiskus menjadi salah satu aksi monumental untuk meneguhkan peran dan tanggung jawab agama sebagai pemulihan kebersihan, keutuhan, dan keseimbangan ekologis yang dinilai kian terdegradasi.
Ia menilai Deklarasi Istiqlal menggaungkan kembali panggilan luhur agama-agama, sebagaimana yang telah dikumandangkan dalam deklarasi-deklarasi berwibawa sebelumnya seperti Deklarasi Persaudaraan Sedunia.
Jacklevyn juga menyebut Deklarasi Istiqlal harus diwujudkan oleh seluruh pihak, sebab peristiwa bersejarah itu memanggil umat beragama untuk menyatakan rasa solidaritas dalam kehidupan masyarakat yang sangat majemuk, di mana ada kelompok-kelompok yang terpinggirkan, terasingkan, dan tersingkirkan.
"Indonesia menjadi tempat pembelajaran yang luar biasa mengenai relasi antaragama, serta kerja sama agama-agama dalam pembangunan bangsa serta pengelolaan dalam masalah kontemporer saat ini," tutur Jacklevyn.
Jaktim Luncurkan Sekolah Online Lansia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur meluncurkan Sekolah Lansia Onl...