PGRI: 500 Ribu Guru SD akan Pensiun Hingga 2019

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) menyampaikan curahan hatinya kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait berbagai permasalahan guru salah satunya kekurangan jumlah tenaga pengajar tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Kami tadi curhat tentang sertifikasi guru juga melaporkan persoalan kekurangan guru," kata Pelaksana Tugas Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, hari Jumat (29/4).

Menurutnya, berdasarkan perhitungan data yang diperoleh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bahwa akan terjadi kekurangan sekitar 500 ribu guru terutama tingkat SD sampai 2019. Sebab, para guru SD itu sebagian besar diangkat pada 1975 dan saat ini memasuki masa pensiun.

"Memang pemerintah sedang moratorium PNS kecuali guru dan tenaga kesehatan, tapi memang perlu ditata ulang bagaimana sistem sebenarnya kebutuhan guru sehingga ada tahapan untuk pemenuhan terutama guru SD," ujar Unifah.

Dalam silaturrahmi tersebut disampaikan harapan mereka agar kebijakan sertifikasi guru dalam teknisnya tidak menyulitkan karena selama ini model sertifikasi guru berubah-ubah berbeda dengan sertifikasi dosen.

Selain itu juga disampaikan terkait guru di sekolah swasta yang diharapkan mendapat perlakuan yang sama dengan guru pemerintah.

"Kami berharap juga tenaga honor yang memang layak dan berkualitas mereka diselesaikan secara komprehensif atau bisa diatur dalam peraturan daerah atau ada standar gaji minimum yang sudah direspon oleh Mendikbud sudah menghitung bagaimana sebaiknya guru itu dibayar layak," tutur dia. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari