Piala Dunia 2014: Walau Sempat Terseok Saat Kualifikasi, Prancis Tetap Lolos
SATUHARAPAN.COM Prancis di bawah asuhan pelatih Didier Deschamps kembali menunjukkan karakter juara seperti yang mereka perlihatkan pada saat juara Piala Dunia 1998. Seusai mengalami kekalahan 0-2 pada playoff pertama Kualifikasi Piala Dunia 2014 di kandang Ukraina, Prancis mampu membalikkan keadaan dan unggul telak 3-0 pada playoff di kandang sendiri, dengan keunggulan agregat tersebut, maka negara dengan peringkat ke-20 FIFA ini berhak lolos ke Piala Dunia 2014.
Prancis di Piala Dunia 2014 tergabung di Grup E bersama dengan Swiss, Honduras, dan Ekuador. Didier Deschamps dalam skuad Prancis mengarahkan anak buahnya bermain menyerang saat kualifikasi Piala Dunia lalu, beberapa pemain andalan Prancis di lini tengah, selepas pensiunnya mega bintang Zinedine Zidane usai Piala Dunia antara lain Samir Nasri, dan Franck Ribery di lini tengah, sementara Olivier Giroud, Karim Benzema, dan Loic Remy bergantian mengisi lini depan Prancis.
Seluruh pemain tadi konsisten saat Kualifikasi Piala Dunia 2014 silam. Menarik ditunggu konsistensi mereka pada Piala Dunia 2014 mendatang, apalagi Deschamps dituntut publik sepakbola Prancis untuk menggunakan susunan pemain yang tetap, terutama untuk mengutamakan para pemain muda seperti Raphael Varane (bek, Real Madrid), Blaise Matuidi (gelandang, Paris Saint Germain), dan Paul Pogba (gelandang, Juventus) dalam formasi yang berubah pada setiap pertandingannya.
Terkadang Deschamps menggunakan 4-2-3-1, tetapi juga tidak jarang memasang 4-3-3 yang menitik beratkan pada penyerangan.
Mamadou Sakho sebenarnya merupakan salah satu pemain penting di PSG, dia berpeluang masuk tim nasional Prancis untuk mengisi posisi gelandang, akan tetapi pelatih Didier Deschamps pada Kualifikasi Piala Dunia lebih banyak mempercayakan lini tengah kepada gelandang bertahan kepada Blaise Matuidi, dan beberapa pertandingan persahabatan yang dijalani Prancis.
Pada lini tengah, kreator serangan utama, Franck Ribery seolah tidak tergantikan terutama seusai menjadi salah satu nominator dalam FIFA Ballon dOr 2013 yang akhirnya dimenangkan oleh Cristiano Ronaldo tersebut. Tercatat Ribery melepaskan puluhan assist yang sukses menjadi gol selama Kualifikasi Piala Dunia dan di klub tempat dia bermain, Bayern Munchen (Jerman).
Komposisi ini hampir mirip dengan Piala Dunia 1998 yang saat itu Prancis menjadi tuan rumah, dimana Zinedine Zidane di lini tengah nyaris tidak tergantikan posisinya, Zidane terbilang sukses bekerja sama untuk Prancis, selain tentunya tanpa melupakan gelandang bertahan Emmanuel Petit, dan pelatih saat ini Didier Deschamps.
Generasi Prancis 1998 tentunya tidak dapat melupakan duet David Trezeguet dan Thierry Henry. Kini, kedatangan Prancis ke negara yang mereka kalahkan 16 tahun silam tersebut masih menjadi momok bagi peserta lain di Grup E.
Grup E Piala Dunia 2014 merupakan ujian bagi anak asuh Didier Deschamps. Ujian pertama mereka adalah pada (16/6) saat mereka menghadapi Honduras, kemudian pada (21/6), tim berjuluk Ayam Jantan ini akan menghadapi tetangganya, Swiss, sebelum pada (26/6) menantang Ekuador.
Franck Ribery berkomentar tentang optimisme Prancis di babak penyisihan Grup E Piala Dunia 2014.
Mungkin ini grup sulit, tetapi kita jangan pesimis memandang diri kita sendiri, sekaligus jangan meremehkan Honduras dan Ekuador. Saat ini kami terus mengasah percaya diri untuk menghadapi hal ini, kata Ribery dalam sebuah surat kabar terbitan Prancis.
Brasil memang favorit di turnamen ini, tetapi tanpa keraguan sedikit pun para pendukung kami meminta kami berbuat banyak di turnamen ini. Saya yakin ini merupakan saat kami bekerja dengan baik, lanjut Ribery.
Perjalanan Prancis Menuju Piala Dunia 2014
Prancis tidak menemui jalan yang mudah untuk lolos ke Piala Dunia 2014, akan tetapi terbukti walau mereka harus lewat pertandingan playoff melawan sesama runner-up grup yang lain, Ukraina, tetapi mereka bisa memperoleh tiket ke Piala Dunia 2014.
Pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia yang pertama pada (08/09/2012)tim anak asuh Didier Deschamps menumbangkan tuan rumah Finlandia 0-1. Kemudian pada (12/9/2012) mereka mengguncangkan Belarusia 3-1, akan tetapi pada (17/10/2012) mereka tertahan imbang 1-1 oleh Spanyol. Kemudian pada pertandingan berikutnya yang berlangsung (23/03/13) Prancis unggul 3-1 melawan Georgia.
Langkah Prancis mulai tersendat tatkala mereka kalah di kandang sendiri atas Spanyol 0-1, pada (27/3/2013). Hasil negatif juga diderita Prancis karena beberapa bulan kemudian (7/9/2013) mereka gagal menundukkan tim peringkat terbawah kualifikasi Grup H, Georgia yang menahan Prancis tanpa gol.
Dua kemenangan Prancis, masing-masing 4-2 atas Belarusia dan Finlandia 3-0 terlambat karena Spanyol telah jauh-jauh hari memastikan juara Grup H Kualifikasi Piala Dunia, dan perolehan poin Spanyol tidak terkejar sehingga Prancis harus melaksanakan pertandingan playoff melawan sesama runner-up grup lainnya, Ukraina, dan beruntung Prancis unggul agregat 3-2 atas Ukraina.
Secara umum Prancis pada Kualifikasi Piala Dunia 2014 yang lalu memainkan sepuluh kali pertandingan, enam kali menang dua kali imbang, dan dua kali kalah, dengan perbandingan gol 18 memasukkan dan delapan kemasukan.
Optimisme Didier Deschamps
Didier Deschamps mulai menangani tim nasional Prancis pada 8 Juli 2012, menggantikan pelatih sebelumnya Laurent Blanc yang dinilai buruk saat membawa Prancis pada Piala Eropa 2012.
Sebelum menangani tim nasional Prancis pada level klub Deschamps pernah menangani AS Monaco, dan Olympique de Marseille (Liga Prancis) dan Juventus di Liga Italia.
Semasa bermain Didier Deschamps menempati posisi gelandang bertahan, klub yang pernah dia bela antara lain Marseille, Juventus dan Chelsea. Saat melatih AS Monaco dia pernah membawa klub di wilayah selatan Prancis tersebut meraih trofi Piala Liga Prancis 2003, dan juara Liga Eropa 2003.
Saat melatih Olympique Marseille (OM) dia pernah membawa OM menjuarai Liga Prancis pada musim 2009-2010, dan pernah menjadi runnerup satu musim setelahnya. OM di bawah kepelatihan Deschamps, saat itu juga pernah menjuarai Piala Liga tiga musim berturut-turut 2010, 2011, dan 2012.
Franck Ribery, salah satu gelandang sentral Prancis berkomentar tentang Didier Deschamps.
Dia membangun rasa percaya diri kami, dia selalu berhasil memotivasi, dan saat kami bertanding playoff melawan Ukraina merupakan bukti nyata motivasi Deschamps, dan di Piala Dunia nanti dia akan banyak bekerja daripada berkata-kata, ujar Ribery.
Keikutsertaan Prancis Pada Piala Dunia
Prancis merupakan pemenang Piala Dunia 1998, pada 2006 mereka nyaris memenangkan Piala Dunia lagi akan tetapi mereka tumbang dari Italia 6-7 lewat adu penalti.
Prancis pernah memenangkan Piala Eropa pada 1984 dan 2000, selain itu mereka juga pernah menjuarai Piala Konfederasi pada 2001, dan 2003.
Prakiraan Skuad Prancis Pada Piala Dunia 2014
Kiper: M. Landreau, H. Lloris S. Ruffier S. Mandanda.
Belakang: E. Abidal, R. Fanni, J. Mathieu, B. Sagna, M. Debuchy, P. Evra, G. Clichy, M. Sakho, B. Trémoulinas, A. Rami, M. Yanga-Mbiwa, L. Koscielny, E. Mangala, R. Varane.
Tengah: K. Zouma, F. Ribéry, B. Matuidi, R. Mavuba, J. Ménez, M. Valbuena, S. Nasri, Y. Cabaye, Y. Gourcuff, M.Sissoko, E. Capoue, C. Grenier, R. Alessandrini, P. Pogba.
Depan: B. Gomis, D. Payet, K. Benzema, L. Rémy, O. Giroud, A. Lacazette. (fifa.com/ soccerway.com/ sportsmole.co.uk/ lepoint.fr/ berbagai sumber).
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...