Piala Eropa 2016: Laga Hidup Mati
Jelang Pertandingan Austria vs Portugal.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pertandingan kedua grup E Piala Eropa 2016 akan mempertemukan Austria dan Portugal di Stadion Parc des Princes, Paris 18 Juni 2016 pukul 21.00 waktu setempat.
Pertandingan ini akan menarik karena Austria dengan generasi emas Piala Dunia U-20 2007 akan menghadapi sisa-sisa generasi emas Portugal yang saat ini sedang mengalami transisi dengan mencoba menggabungkan pemain senior-pemain muda.
Bagi kedua kesebelasan memenangi partai ini akan membuka jalan untuk lolos dari grup E.
Kedua kesebelasan telah bertemu sebanyak 10 pertandingan dengan hasil yang hampir imbang. Austria memenangi 3 laga, Portugal memenangi 2 laga, sisanya 5 laga berakhir imbang.
Jika dalam laga sebelumnya saat menghadapi Islandia, Portugal menghadapi sebuah permainan yang mengandalkan kolektivitas permainan tim, menghadapi Austria timnas Portugal menghadapi kolektivitas sekaligus kreativitas.
Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, kedua tim akan bertemu di fase grup E pada 18 Juni 2016 di Stadion Parc des Princes,Paris, Prancis pukul 21.00 waktu setempat atau 19 Juni pukul 02.00 WIB.
Prediksi pertandingan
Gelandang Baumgaltringer-Junuzovic-Islnaker dengan dukungan gelandang muda yang semakin bersinar Alaba, menjadikan timnas Austria sebagai salah satu tim unggulan. Menghadapi barisan gelandang Austria, rasanya Moutinho harus bekerja ekstra mengingat pertahanan Portugal saat ini tidak sesolid saat tampil di Piala Eropa 2012.
Hanya mengandalkan Moutinho-Veirinha di jantung serangan rasanya berat bagi Portugal untuk memenangi pertandingan.
Di klubnya, pergerakan Christiano Ronaldo yang bebas ke manapun banyak terbantu oleh banyaknya gelandang di Madrid. Tidak demikian yang terjadi di tim Portugal. Selain harus bertarung dengan kreativitas gelandang-gelandang Austria, Ronaldo harus berperan sebagai penghubung bola dati Moutinho sekaligus eksekutor di lini kedua Portugal.
Sebagaimana barisan gelandang yang berada dalam usia emas, barisan pertahanan Austria pun demikian. Quaresma yang lebih banyak memainkan peran sebagai target man akan mengalami kesulitan ketika gelandang bertahan Austria memotong aliran bola menuju kotak penaltinya.
Lapangan tengah akan menjadi ajang pertarungan gelandang muda kedua kesebelasan. Di kubu Austria diwakili Alaba, Marcel Sabitzer, serta Alessandro Schöpf sementara Portugal ada João Mário, Rafa Silva, serta Renato Sanches. Diantara gelandang muda tersebut Alaba sejauh ini telah memberikan kontribusi positif bagi klubnya Munchen. Sementara gelandang muda Benfica Renato Sanchez digadang-gadang menjadi gelandang masa depan Portugal.
Menariknya, Munchen berencana menduetkan Sanchez dengan Alaba di musim kompetisi mendatang. Pertemuan keduanya di Piala Eropa 2016 akan menjadi panggung ujicoba keduanya.
Begitupun Nani/Eder/Silva dengan pergerakan melebar lapangan akan menemui batu karang pertahanan Austria. Klein-Prodl-Fuchs saat ini berada dalam usia matang pemain belakang. Dengan dilapis pemain belakang muda Wimmer, Dragovic, Hinteregger, rasanya masih terlalu tangguh bagi Veirinha maupun Danilo untuk mengembankan permainan lewat sayap.
Barisan penyerang Austria justru menjanjikan serangan yang mengalir dari lini tengah secara rapi. Baumgaltringer-Junuzovic-Islnaker sejauh ini mampu mengalirkan bola secara efektif menuju kotak penalti. Sembilan kemenangan dan sekali imbang dalam babak kualifikasi grup G menjadi gambaran konsistensi permainan dan penampilan Austria.
Dengan barisan gelandang yang dimiliki, Austria lebih baik dan bertenaga di lini tengah dibanding Portugal. Pilihan bagi pelatih Portugal Santos menghadapi gempuran gelandang Austria adalah menarik Moutinho turun membantu pertahanan yang digalang Carvalho-Pepe meskipun berdampak pada sedikit menurunnya daya dobrak Portugal.
Pilihan ini lebih realistis dibanding membiarkan Carvalho-Pepe bertarung melawan gelandang enerjik Austria. Membiarkan Carvalho-Pepe bertarung tanpa bantuan gelandang sama artinya memberikan keleluasaan bagi Junuzovic mengirimkan umpan matang pada Janko atau justru mengeksekusi sendiri untuk menaklukkan penjaga gawang Patricio.
Jika targetnya adalah memenangi pertandingan, pelatih Fernando Santos harus mulai memikirkan kolektivitas permainan yang tidak hanya tertumpu pada Ronaldo ataupun Moutinho semata. Kekalahan 1-0 saat menghadapi Albania di babak kualifikasi Piala Eropa serta ditahan 1-1 oleh Islandia di pertandingan pertama menjadi gambaran bagaimana kolektivitas para pemain Albania dan Islandia mampu menundukkan kreativitas Ronaldo. Mengulang kesalahan yang sama hanya akan memberikan jalan lapang bagi gelandang muda Austria menguasai pertandingan sekaligus memenangkan tiga poin menuju puncak klasemen.
Pertemuan krusial bagi kedua kesebelasan. Tidak ada pilihan bagi Austria ataupun Portugal kehilangan poin. Imbang apalagi kalah hanya akan mempercepat langkah mereka pulang ke negaranya.
Perkiraan susunan pemain:
Austria (4-3-1-2) : Almer (gk), Klein, Prodl, Hinteregger, Wimmer, Alaba, Baumgaltringer, Junuzovic, Islnaker, Harnik, Janko/Arnautovic. | pelatih: Marcel Koller
Portugal (4-3-3) : Patricio (gk), Cedric/ Guerreiro, Pepe, Carvalho, Alves, Vieirinha, Danilo/Silva, Moutinho, Ronaldo, Quaresma, Nani/Eder. | pelatih: Fernado Santos
Editor : Eben E. Siadari
Israel Terbitkan Daftar 95 Tahanan Palestina Yang Memenuhi S...
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Kehakiman Israel menerbitkan daftar 95 tahanan Palestina, seb...