Piala Eropa 2016: Menang atau Tersingkir.
Jelang Pertandingan Ketiga Grup B.
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persaingan fase grup B Piala Eropa 2016 semakin memanas setelah dalam pertandingan kedua Slovakia mengalahkan Rusia 2-1 dan Inggris menaklukkan Wales dengan skor 2-1.
Dengan hasil tersebut untuk sementara menempatkan Inggris di peringkat pertama dengan poin 4, Wales dan Slovakia sama-sama mengantongi nilai 3, dan Rusia di peringkat paling bawah dengan 1 poin.
Pada pertandingan terakhir grup Inggris akan berhadapan dengan Slovakia dan dalam waktu bersamaan Rusia akan menghadapi Wales.
Seperti juga grup A, timnas mana pun yang memenangi pertandingan terakhir fase grup B berpeluang lolos ke babak selanjutnya. Jika Inggris memenangi pertandingan akan mengamankan posisinya sebagai pemuncak grup. Inggris hanya memerlukan 1 poin untuk lolos ke babak berikutnya. Sementara Slovakia harus memenangi pertandingan agar posisinya aman. Hasil imbang ataupun kekalahan akan memperberat peluang lolos.
Setelah dikalahkan Inggris, Wales minimal harus meraih 1 poin dan pada saat bersamaan Slovakia hanya mampu menahan imbang Rusia agar posisinya aman di peringkat kedua. Kekalahan akan menipiskan peluang Wales. Sementara Rusia sendiri harus memetik kemenangan agar peluang lolos fase grup tetap terjaga, dan saat bersamaan berharap Inggris mampu mengalahkan Slovakia. Hasil imbang melawan Wales akan mengirimkan mereka pulang lebih cepat.
Kedua pertandingan akan berlangsung pada 20 Juni 2016 pukul 21.00 waktu setempat atau 21 Juni pukul 02.00 WIB. Pertandingan Inggris melawan Slovakia digelar di Stadion Stade Geoffroy Guichard, Saint-Etiene, sementara Rusia berhadapan dengan Wales digelar di Stadium de Toulouse, Toulouse.
Inggris - Slovakia: Kekuatan Mimpi vs Motivasi
Setelah pertandingan kedua grup B, perjumpaan Inggris melawan Slovakia menjadi pertandingan yang ditunggu-tunggu. Tren peningkatan permainan gelandang bertenaga kedua kesebelasan menjadi daya tarik pertandingan.
Gelandang Hamsik-Pecovsky-Kucka dalam performa terbaik akan menjadi motor serangan Slovakia menghadapi trio Delle Ali-Dier-Rooney. Seperti biasanya Inggris akan memanfaatkan lebar lapangan melalui pergerakan Lallana-Sterling. Saat menghadapi Wales kedua sayap Inggris tampil cukup bagus meskipun sempat kecolongan di babak pertama.
Pertarungan lapangan tengah akan berlangsung ketat. Hamsik dan Kucka yang merumput di liga Italia dengan kombinasi gaya permainan Eropa timur dan catenaccio akan menjadi tembok pertahanan-serangan yang kokoh serta sering menyulitkan pemain-pemain Inggris. Namun dengan pengalaman Hodgson pernah menukangi Inter Milan dan Udinese tentu punya formula untuk meredam permainan gelandang Slovakia.
Menarik sekiranya pelatih Roy Hodgson memainkan dua penyerang seperti saat menghadapi Wales. Duet Vardy-Sturidge mampu memberikan warna lain timnas Three Lion saat menaklukkan Wales. Inggris lebih kreatif dan bertenaga di lini depannya.
Inggris yang datang dengan kombinasi skuad muda-senior diyakini banyak pihak akan banyak berbicara di Piala Eropa 2016. Mimpi mereka menjadi kampiun Eropa sejauh ini belum pernah tercapai. Sebuah ironi bagi negeri asal sepakbola yang dipenuhi dengan pemain-pemaiin berbakat yang selalu lahir setiap saat.
Kedua tim tampil dengan skuad yang relatif segar. Hanya pemain belakang Hubocan yang diragukan tampil maksimal akibat cederanya. Dalam dua kali penampilannya Hubocan menjadi salah satu benteng pertahanan terbaik selama Piala Eropa 2016 berlangsung. Meskipun begitu, pelatih Jan Kozak masih memiliki barisan pemain belakang muda Milan Skriniar yang siap mengisi posisi Hubocan.
Secara keseluruhan lini kedua kesebelasan relatif berimbang. Yang harus disadari timnas Inggris, Slovakia saat ini bukanlah Slovakia yang pernah mereka kalahkan 4-0 saat pertandingan persahabatan tujuh tahun silam. Pertandingan melawan Rusia memberikan sinyal Slovakia sedang bertransformasi menjadi tim kuat di masa datang. Dan terlebih motivasi Hamsik-Kucka lebih kuat dibanding Rooney yang sudah melewati masa-masa keemasannya. Dalam debutnya mereka tentu ingin melaju lebih jauh, bukan sekadar sebagai penggembira.
Perkiraan susunan pemain Inggris vs Slovakia:
Inggris (4-3-1-2) : Hart (gk), Walker, Cahill, Smalling, Rose, Alli/Millner, Dier, Lallana/Willshere, Rooney (c), Kane/Sturidge, Sterling/Vardy/ Sterling. | pelatih: Roy Hodgson
Slowakia (4-2-3-1): Kozacik (gk) Hubocan, Skertel (c), Gyomber, Pekarik, Hamsik, Kucka, Weiss, Stoch/Mak, Pecovsky, Nemec. | pelatih: Jan Kozak
Rusia vs Wales: The Dragons Mengejar Sejarah
Pada pertandingan keduanya Wales dan Rusia seolah mengalami antiklimaks dari sebelumnya. Agresif dan menguasai bola sepanjang pertandingan Rusia justru dikejutkan dengan dua gol Slovakia di babak pertama. Babak selanjutnya Rusia hanya mampu melakukan serangan namun terhenti di kaki-kaki pemain belakang lawan. Gol yang mereka ciptakan lebih banyak akibat kesalahan pemain belakang Slovakia yang terlambat mengantisipasi pergerakan Glushakov.
Wales yang sempat mengejutkan dengan gol Bale di babak pertama tidak mampu mempertahankan tren permainannya di babak kedua. Menghadapi Inggris yang mengubah pola permainannya di babak kedua dengan memasukkan dua penyerang Vardy dan Sturidge tidak mampu diantisipasi pemain belakang Wales. Gol pembuka Inggris di awal babak kedua menjadi petaka bagi Wales. Setelah disamakan melalui gol Vardy, Wales mulai menurun dan terbawa permainan Inggris yang lebih agresif. Mental bertanding anak asuh menjadi sektor yang harus segera dibenahi pelatuh Coleman.
Memenangi pertandingan terakhir grup, inilah misi kedua pelatih. Dengan modal tiga poin, beban pelatih Wales Coleman tidak seberat Slutsky yang harus meraih poin penuh untuk tetap menjaga peluang lolos.
Seperti biasanya Shirokov akan langsung tancap gas memimpin gelandang Rusia semenjak menit awal. Sebenarnya Rusia diuntungkan dengan semakin membaiknya permainan Glushakov. Rusia selalu menyulitkan tim-tim dari Inggris Raya. Dalam pertemuan melawan Inggris, mereka menggagalkan kemenangan di depan melalui gol Berezutski di menit ke 90+2.
Kalaupun ada yang sedikit mengganggu persiapan Rusia menghadapi Wales adalah kesiapan gelandang Oleg Shatov yang diragukan tampil prima akibat cedera.
Catatan pertemuan kedua tim, Rusia memenangi 3 laga dan 1 laga berakhir imbang. Dalam babak kualifikasi Piala Dunia 2010 zona Eropa, Rusia memenangi laga kandang-tandang saat menghadapi Wales.
Yang perlu menjadi catatan Slutsky, Wales yang dihadapi saat ini diisi pemain-pemain muda yang mereka kalahkan dalam kualifikasi Piala Dunia 2010 dan saat ini dalam usia emas dan puncak kematangan bermain: Hennessey, Gunter, Ramsey, Williams, Ledley, ditambah pemain bintang Bale. Sebelum merepotkan Inggris di pertandingan pertama, skuad The Dragons mengalahkan Slovakia dengan skor 2-1 dalam penyelesaian yang impresif. Sejauh tidak terpaku hanya pada Bale, secara kolektivitas permainan Wales sedikit lebih baik dibanding Rusia.
Setelah dikalahkan Inggris, ini saat terbaik bagi pelatih Coleman meraih prestasi di debut Piala Eropa. Lolos dari fase grup bagi tim debutan akan menjadi catatan manis bagi Wales. Dan dengan skuad yang ada, Coleman berpeluang mencatat sejarah bagi persepakbolaan Wales.
Perkiraan susunan pemain Wales vs Rusia:
Wales (5-4-1): Hennessey (gk), Gunter, Chester, Williams (c), Davies, Taylor, Allen, Edwars/King, Ramsey/Ledley, Bale, Robson Kanu/Williams. | pelatih: Chris Coleman
Rusia (4-2-3-1) : Akinfeev (gk) Ignashevich, Shishkin, Shchennikov, Smolnikov/Kombarov, Shirokov (c), Glushakov, Mamaev, Golovin/Shatov, Dzyuba, Kerzhakov. | pelatih: Leonid Slutsky
Editor : Sotyati
Risiko 4F dan Gejala Batu Kantung Empedu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM dr. Arn...