Piala Eropa 2016: Menunggu Kejutan Tim Tua
Jelang Pertandingan Belgia vs Rep. Irlandia.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Timnas Belgia dan Rep. Irlandia terakhir bertemu dalam babak kualifikasi Piala Dunia 1998. Kedua pertandingan berakhir dengan imbang saat Belgia tandang. Saat bermain di kandangnya sendiri, Belgia memetik kemenangan 2-1.
Pada kejuaraan Piala Dunia 1998, Rep. Irlandia tidak lolos sementara Belgia lolos namun terhenti langkahnya di fase grup D kalah bersaing dengan Belanda dan Meksiko.
Di kejuaraan Piala Eropa 2016 datang ke Prancis dengan generasi emasnya, tim berjuluk Setan Merah Belgia menjadi salah satu favorit juara. Dalam keikutsertaannya yang kelima di Piala Eropa, pelatih Wilmots membawa asa bagi pendukungnya: skuad muda penuh talenta di semua lini yang dimatangkan dalam Piala Dunia 2014.
Skuad yang hampir sama pada Piala Dunia 2014 mampu menembus babak perempat final sebelum dihentikan 1-0 oleh Argentina. Terakhir kali Belgia lolos ke babak final Piala Eropa tahun 2000 terhenti di babak fase grup.
The Boys in Green, datang ke Prancis dengan skuad yang sudah tidak muda setelah lolos melalui babak play off menyingkirkan Bosnia-Herzegovina. Babak final Piala Eropa 2016 merupakan ketiga kali partisipasi Rep. Irlandia. Dalam keikutsertaan sebelumnya tahun 1988 dan 2012, Rep. Irlandia tidak pernah lolos dari penyisihan grup.
Pencapaian terbaik diraih Rep. Irlandia pada Piala Eropa 1988 dengan mengalahkan Inggris serta menahan imbang Uni Soviet. Pada Piala Eropa 2012 Rep. Irlandia menelan kekalahan dari Spanyol, Italia, dan Kroasia.
Dalam kejuaraan Piala Eropa 2016, Belgia dan Rep. Irlandia akan bertemu di fase grup E pada 18 Juni 2016 di Stadion Stade de Bordeaux, Bordeaux, Prancis pukul 15.00 waktu setempat pukul 20.00 WIB.
Prediksi pertandingan
Setelah dalam pertandingan pertama di grup E melawan Swedia hanya mampu meraih 1 poin pelatih O'Neill akan menginstruksikan anak asuhnya untuk tancap gas saat menghadapi Belgia. Sementara itu kekalahan 2 gol tanpa balas yang diderita Belgia saat menghadapi Italia menjadi pelecut pelatih Marc Wilmots untuk meraih poin penuh agar peluang lolos ke babak berikutnya tetap terjaga.
Melihat seluruh pertandingan pertama babak penyisihan Piala Eropa 2016 menunjukkan bahwa kekuatan sepakbola di Eropa saat ini relatif seimbang. Tidak ada satupun timnas yang secara dominan menguasai jalannya pertandingan. Tim-tim yang secara tradisional kuat dalam serangan seolah menemui tembok kuat barisan pertahanan lawan. Ini seolah menguatkan trend sepakbola akhir-akhir ini yang cenderung lebih berkonsentrasi pada pertahanannya.
Belgia tampil diluar ekspektasi dengan generasi emasnya. Barisan gelandang yang dimotori De Bruyne-Nainggolan tidak mampu membongkar pertahanan Cheilini-Bonucci. Alih-alih mencetak gol, justru gelandang Belgia keteteran saat Italia melakukan serangan balik melalui Candreva-De Rossi yang diselesaikan dengan baik oleh Giaccherini dan Pele.
Sebaliknya Rep. Irlandia tampil baik di pertandingan pertamanya menghadapi Swedia. Meskipun kalah dalam penguasaan bola, Rep. Irlandia justru efektif dalam hal penetrasi ke kotak penalti. Tercatat empat tendangan mengarah gawang yang membahayakan kiper Isaksson dan membuahkan hasil saat sontekan Hoolahan. Ketidakberuntungan yang menggagalkan kemenangan akibat gol bunuh diri Ciaran Clark.
Barisan pertahanan Belgia yang digalang Vermaelen bersama Vertonghen akan beradu ketangguhan melawan Whelan-Ward. Agak mengherankan melihat permainan gelandang-gelandang bertenaga Belgia saat tidak mampu membongkar pertahanan Italia. Fellaini-Nainggolan-Hazard seakan mati kutu di hadapan Bonnuci dkk.
Menghadapi Rep. Irlandia, gelandang Belgia akan bertemu barisan gelandang-pemain bertahan yang tidak kalah kuatnya dibanding Italia. Swedia telah membuktikan kesulitan mencari celah pertahanan O'Shea dkk. Justru barisan pertahanan Belgia meninggalkan celah yang bisa ditembus Hoolahan. Pemain bertahan Italia Giaccherini menunjukkan bahwa empat pemain bertahan Belgia dalam formasi sejajar ternyata masih mampu dilewatinya. Celah ini bisa dimanfaatkan gelandang Rep. Irlandia yang terbiasa dengan permainan bola panjang.
Setelah bermain mendominasi Swedia di pertandingan pertama, dengan skuad yang sudah tidak terlalu muda namun masih bertenaga pelatih Belgia Wilmots harus mencari formula memanfaatkan keunggulan komposisi pemainnya. Kehilangan poin apalagi kalah akan mengubur peluang mereka lolos ke babak berikutnya.
Dalam perkembangan terakhir, tim yang bermain defensif secara disiplin sering mencuri poin saat melawan tim kuat bahkan memenangkan pertandingan. Jangan pernah tertipu dengan penampilan tim-tim tua. Jerman merasakan saat kualifikasi Piala Eropa 2016: hanya mampu menangguk 1 poin dalam dua kali perjumpaan melawan Rep. Irlandia. Setelah "terpaksa" tertahan oleh Swedia, Rep. Irlandia siap untuk melanjutkan kejutan berikutnya saat menghadapi Belgia.
Perkiraan susunan pemain:
Belgia (4-2-3-1) : Courtois (gk), Vermaelen, Jordan Lukaku, Alderweireld, Vertonghen, Nainggolan, De Bryune, Hazzard, Fellaini, Mertens, Lukaku/Benteke. | pelatih: Marc Wilmots
Rep. Irlandia (4-4-2) : Darren Randolph (gk), Coleman, Clark, O’Shea (c)/Duffy, Ward, Hoolahan/McGeady, Walters/McClean, Whelan/McCarthy, Hendrick, Brady/Keane , Long. | pelatih: Martin O'Neill
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...