Piala Eropa 2016: Ronaldo Belum Habis
Babak 8 Besar: Polandia vs Portugal
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dengan mengalahkan Swiss di babak 16 besar, timnas Polandia melakukan lompatan yang cukup besar setelah dalam dua kali keikutsertaannya di Piala Eropa selalu terhenti di fase grup. Ini seolah menjadi penegasan bagi Lewandowsky dkk bahwa mereka saat ini layak menjadi salah satu calon juara setelah melewati tim-tim yang bermain dengan kuat dalam bertahan maupun menyerang. Kemenangan lewat drama adu penalti saat menghadapi Swiss tidak mengurangi nilai keperkasaan tim Elang Putih mengingat Swiss dibawah kepelatihan Vladimir PetkoviÄ tampil impressif selama Piala Eropa 2016.
Portugal setelah tertatih-tatih saat fase grup F akhirnya bisa melewati babak 16 besar setelah mengalahkan Kroasia dalam babak perpanjangan waktu 2 x 15 menit setelah dalam waktu normal bermain imbang 0-0. Kemenangan yang diraih Portugal pun tidak kalah dramatisnya, 3 menit menjelang babak kedua perpanjangan waktu selesai memanfaatkan bola muntah sontekan Cristiano Ronaldo, Quaresma menyundul bola untuk menaklukkan kiper Kroasia Danijel Subasic.
Dalam babak gugur, peluang setiap tim untuk menang adalah 50-50. Komposisi dan skill pemain sudah tidak terlalu banyak bicara. Faktor psikologis pemain-pelatih sepanjang turnamen sangat menentukan mengingat begitu besarnya tekanan yang dihadapinya baik di dalam maupu luar lapangan. Di sinilah peran pelatih dalam menyusun strategi akan jauh lebih menentukan dengan memperhatikan perkembangan fisik-mental pemainnya.
Adam Nawalka sejauh ini berhasil membawa Polandia dalam permainan menyerang baik selama babak kualifikasi maupun babak final Piala Eropa 2016. Namun Portugal memiliki pelatih yang mempunyai jam terbang tinggi menangani tim dalam sebuah turnamen besar. Di tangan Fernando Santos, Yunani lolos dalam dua kali Piala Dunia 2010 dan 2014 serta Piala Eropa 2012.
Pada Piala Eropa 2012, dibawah kepelatihan Santos juara Piala Eropa 2004 lolos ke babak 8 besar sebelum dihentikan tim kuat Jerman dengan skor 4-2. Pada Piala Dunia 2014, Santos meloloskan Yunani ke babak 16 besar sebelum dihentikan oleh Kosta Rika yang saat itu sedang naik daun. Dengan prestasinya tersebut, selepas Piala Dunia 2014 Fenando Santos yang berkebangsaan Brasil dikontrak oleh federasi sepakbola Portugal untuk menangani tim Selecao das Quinas setelah pelatih sebelumnya Paulo Bento dianggap gagal membawa Portugal berprestasi di Piala Dunia 2014. Hasilnya, selama menangani Portugal dalam babak kualifikasi tampil gemilang dengan 7 kali kemenangan dan 1 kali kalah.
Babak 8 besar yang mempertemukan Polandia dengan Portugal akan berlangsung di Stadion Stade Velodrome, Marseille pada 30 Juni 2016 pukul 21.00 waktu setempat atau 1 Juli pukul 02.00 WIB.
Setelah mengalahkan salah satu calon kuat juara Eropa Kroasia di babak 16 besar saat ini kepercayaan diri Ronaldo dkk sedang menanjak. Ini bisa menjadi penyemangat sekaligus bumerang bagi mereka.
Setelah menjalani empat pertandingan dalam tekanan yang berat, tim Selecao das Quinas seolah terlahir kembali. Ekspresi tersebut terlihat jelas sesaat setelah mereka mengalahkan Kroasia. Ronaldo menghampiri dan memeluk rekan satu klubnya di Real Madrid untuk menghibur, pada saat bersamaan terpancar rasa gembira yang tidak bisa disembunyikan.
Dalam pertandingan yang cukup menarik sepanjang dua jam pertandingan, dalam sebuah drama di akhir babak kedua tambahan waktu melalui sebuah sontekan keras yang berhasil diblok Subasic namun bola muntah segera disambar tandukan Quaresma hingga tercipta gol, seolah menjadi sinyal: Ronaldo belum habis.
Kelahiran (kembali) Ronaldo
Kebangkitan Ronaldo ini yang harus diantisipasi oleh pelatih Polandia agar Piszczek dkk lebih disiplin menjaga daerah pertahanannya. Gol indah Xherdan Shaqiri di menit ke-82 tercipta dalam sebuah serangan dimana dalam kotak penalti Shaqiri tidak terjaga sehingga dengan bebas mencetak gol salto ke gawang FabiaÅski setelah melihat sisi kirinya tak terjaga.
Hal yang sama dilakukan Ronaldo pada menit ke-117 saat menghadapi Kroasia. Setelah melihat ruang tak terjaga, dalam sebuah aksi dribling ke kotak penalti Kroasia yang dilakukan gelandang muda Renato Sanches dan mengirimkan umpan pada Ronaldo yang berlari pada wilayah tak terjaga Kroasia. Ronaldo melakukan tendangan keras yang hanya mampu diblok oleh penjaga gawang Subasic. Saat bola muntah Quaresma yang bebas tak terjaga menceploskan bola melalui satu sundulan ringan. Pola serangan demikian harus diperhatikan oleh pemain bertahan Polandia.
Pertahanan Portugal sendiri menyisakan pekerjaan bagi pelatih Santos. 3 gol Hungaria ke gawang Patricio menjadi gambaran betapa lemahnya barisan pertahanan Portugal. Terlepas permainan pemain Hungaria yang bagus saat itu, saat ini Hungaria belumlah teruji menjadi tim yang memiliki serangan seperti masa keemasan Ferenc Puskas. Terbukti Hazard dkk mampu meredam pergerakan gelandang Hungaria dengan 4 gol tanpa balas.
Menghadapi gelandang Maczynski-Krychowiak-Grosicki, gelandang Portugal Vieirinha-Silva-Moutinho akan mendapat lawan yang sepadan. Hingga babak 16 besar barisan gelandang kedua kesebelasan terbukti mampu bermain dalam tempo tinggi. Hanya faktor Ronaldo sentris belum bisa lepas dari kubu Portugal. Selagi Ronaldo bisa bermain dingin, lepas dari tekanan pertandingan, serta mampu beroperasi mencari daerah tak terjaga, agak sulit bagi pemain belakang Polandia menjaganya.
Bagaimanapun Ronaldo dengan segala skill individu yang dimilikinya diperebutkan tim-tim besar menjadi bukti bahwa kreativitas Ronaldo dapat menentukan jalan dan hasil pertandingan. Dua gol dari Ronaldo saat tertinggal pada pertandingan menghadapi Hungaria salah satu contohnya.
Kepercayaan diri pemain Portugal yang sedang meningkat harus diimbangi kesadaran bahwa Polandia memiliki semua syarat untuk mengalahkan mereka. Polandia menutupi minimnya prestasi di Piala Eropa dengan kolektivitas permainan. Dua penyerang haus gol Milik-Lewandowsky memiliki pelapis BÅaszczykowski maupun Grosicky yang memiliki selalu siap di lini kedua Polandia.
Tidak ada jalan lain bagi Carvalho dkk selain bermain disiplin menjaga pertahanannya. Terpancing naik, akan banyak membuka ruang pertahanannya sendiri. Dan pada saat bersamaan Maczynski-BÅaszczykowski maupun Grosicky akan segera melakukan penetrasi ke wilayah pertahanannya.
Ronaldo sedang mengalami kelahiran kembali bersama tim Selecao das Quinas. Jika seluruh anggota tim bisa menjaganya tidak larut dalam euforia-nya sendiri, tim Selecao das Quinas akan melenggang ke babak empat besar.
Perkiraan susunan pemain:
Polandia (4-4-1-1) : FabiaÅski (gk) Piszczek, Pazdan, Glik/Cionek, JÄdrzejczyk, Maczynski, Krychowiak/Kapustka, Grosicki/Linetty, BÅaszczykowski, Milik, Lewandowsky. | pelatih: Adam Nawalka.
Portugal (4-3-3) : Patricio (gk), Cedric/ Guerreiro, Pepe, Carvalho, Alves, Vieirinha, Danilo/Silva, Moutinho, Ronaldo, Quaresma, Nani/Eder. | pelatih: Fernando Santos
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...