Piala Eropa 2016: Siapa Menyusul Italia?
Jelang Pertandingan Ketiga Grup E.
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Timnas Italia menyusul Prancis dan Spanyol melaju ke babak berikutnya setelah mengalahkan Swedia 1-0 pada pertandingan kedua fase grup E. Pada pertandingan yang lain Belgia secara gemilang menundukkan Rep. Irlandia dengan skor 3-0.
Dengan hasil hingga pertandingan kedua Belgia, Rep. Irlandia, dan Swedia sama-sama berpeluang mendampingi Italia sebagai juara grup E.
Pada pertandingan terakhir grup E, Belgia akan menghadapi Swedia dan pada waktu yang bersamaan Rep. Irlandia akan bertemu Italia.
Rep. Irlandia akan lolos jika mampu mengalahkan Italia. Hasil imbang menipiskan peluang lolos. Belgia hanya memerlukan 1 poin untuk lolos sementara Swedia memerlukan kemenangan untuk menjaga peluang lolos.
Jika kedua pertandingan berakhir imbang, Belgia akan mendampingi Italia, dan Swedia menjadi peringkat ketiga dengan peluang lolos sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik yang tipis. Yang paling realistis bagi ketiga kesebelasan adalah memenangi pertandingan mengingat apapun hasilnya Italia tetap aman di puncak grup.
Kedua pertandingan akan berlangsung pada 22 Juni 2016 pukul 21.00 waktu setempat atau 23 Juni pukul 23.00 WIB. Pertandingan Italia melawan Rep. Irlandia digelar di Stadion Piere Mauroy, Lille, sementara parta Belgia berhadapan dengan Swedia digelar di Stade Nice, Nice, Prancis.
Italia-Rep. Irlandia: turnamen terakhir bintang veteran
Peluang lolos ke babak berikutnya bagi timnas Rep. Irlandia memang belum habis. Namun menghadapi timnas Italia yang dalam dua pertandingan sebelumnya mampu mengalahkan Belgia dan Swedia berat bagi kesebelasan Rep. Irlandia mencuri poin dari Italia apalagi mengalahkannya.
Italia yang menghadapi Piala Eropa 2016 dengan persiapan yang tidak meyakinkan, sejauh ini tampil solid di fase grup E. Dalam 20 tahun terakhir Italia melaju ke partai final Piala Eropa sebanyak dua kali. Pada Piala Eropa 2000 Italia dikalahkan Juara Dunia 1998 Prancis dengan skor 2-1. Pada Piala Eropa 2012 Italia kembali sampai partai final Piala Eropa, lagi-lagi dikalahkan Juara Dunia 2010 Spanyol. Dengan membawa skuad yang didominasi pemain senior, Italia sempat diragukan banyak pihak bisa melewati fase grup E.
Seperti juga Italia, Rep. Irlandia datang ke Prancis dengan skuad yant tidak muda lagi. Menghadapi Swedia yang juga didominasi pemain senior, pertandingan berjalan seimbang. Namun saat menghadapi skuad muda Belgia, Rep. Irlandia keteteran di semua lini.
Kedua tim terakhir bertemu dalam turnamen resmi Piala Eropa 2012 pada fase grup C. Dengan komposisi yang tidak jauh berbeda dengan skuad saat ini Italia menundukkan Rep. Irlandia dengan skor 2-0 lewat gol Cassano dan Balotelli. Kedua penyerang Italia tidak dipanggil pelatih Conte ke Prancis. Penyerang Rep. Irlandia saat itu Keane tidak berkutik di hadapan penjaga gawang Italia Gianluigi Buffon.
Dua kemenangan Italia pada pertandingan sebelumnya diraih melalui serangan balik. Dengan pertahanan terbuka yang kerap dimainkan Rep. Irlandia, Whelan-McCarthy dan O'Shea harus lebih berhati-hati dan mewaspadai serangan balik yang digalang De Rossi. Sejauh ini kedisiplinan Chiellini-Bonnuci menjaga daerah pertahanannya banyak membantu De Rossi menyusun serangan balik. Terbukti dari serangan baliknya Italia mampu mencetak gol melalui penyerangnya Eder dan Pele.
Dengan bermain tanpa beban karena telah lolos rasanya sulit bagi Rep. Irlandia mencuri poin dari Italia apalagi mengalahkannya. Terlebih, apapun hasil pertandingan tidak mempengaruhi posisi Italia sebagai pemuncak grup.
Jika dimainkan, pertandingan Italia melawan Rep. Irlandia akan mempertemukan dua bintang veteran di masing-masing tim dalam (mungkin) turnamen terakhir yang mereka ikuti: penyerang haus gol pada masanya Robbie Keane serta penjaga gawang terbaik dunia yang pernah dimiliki Italia Gianluigi Buffon. Mampukah Keane menjebol gawang Buffon di usia senja karier sepakbolanya?
Perkiraan susunan pemain Italia vs Rep. Irlandia:
Italia (5-3-2) : Buffon (gk), Darmian, Chiellini, Bonnuci, Barzagli, Giaccherini/De Sciglio, Candreva/Motta, De Rossi, El Shaarawy/Parolo, Eder, Pelle/Immobille. | pelatih: Antonio Conte
Rep. Irlandia (4-4-2) : Darren Randolph (gk), Coleman, Clark, O’Shea (c)/Duffy, Ward, Hoolahan/McGeady, Walters/McClean, Whelan/McCarthy, Hendrick, Brady/Keane , Long. | pelatih: Martin O'Neill
Belgia vs Swedia: mengulang prestasi tahun 1980.
Belgia kembali mendapatkan kepercayaan diri setelah dalam pertandingan kedua menundukkan Rep. Irlandia dengan skor 3-0. Hingga pertandingan ke-22, hasil tersebut menjadi catatan terbaik dalam penyelenggaraan Piala Eropa 2016 dimana sebuah tim mampu mengalahkan lawannya dengan 3 gol tanpa balas.
Kepercayaan diri semakin meningkat manakala Belgia memenangi pertandingan tersebut dengan mendominasi permainan sepanjang jalannya pertandingan.
Saat menjadi pemain, pelatih Belgia Marc Wilmots turut mengantarkan Belgia mengalahkan Swedia dalam fase grup Piala Eropa 2000. Saat itu kedua timnas tidak lolos fase grup B kalah bersaing dengan Italia dan Turki.
Dengan satu kemenangan Belgia memiliki peluang lolos lebih besar dibanding Swedia, terlebih saat ini mereka dipenuhi dengan generasi emas yang mulai menemukan bentuk permainan dan kepercayaan diri.
Jika pemain-pemain Belgia mampu mempertahankan tren penampilannya, sulit bagi Swedia mengimbanginya hampir di semua lini. Dengan skuad generasi emasnya, Belgia berharap dapat menyamai prestasi yang mereka raih di Piala Eropa 1980 saat mampu melaju hingga partai final sebelum dihentikan Jerman Barat dengan skor 2-1.
Dengan menerapkan pola permainan pertahanan terbuka yang hampir sama, gelandang Belgia Witsell/Nainggolan, De Bryune, Hazzard masih lebih unggul dalam kolektivitas permainan dibanding Ekdal- Wernbloom-Larsson. Begitupun barisan pertahanan Vermaelen- Alderweireld-Vertonghen selagi disiplin menjaga daerahnya, sulit untuk ditembus Zengin-Ibrahimovic.
Kedua kesebelasan memerlukan poin penuh untuk menjaga peluang lolos ke babak berikutnya. Tidak ada jalan lain bagi Swedia selain memenangkan pertandingan, sementara Belgia hanya memerlukan 1 poin untuk lolos.
Dengan pengalaman mengalahkan Swedia sebagai pemain di Piala Eropa 2000, Marc Wilmots tentu ingin mengulanginya saat menjadi pelatih Belgia di Piala Eropa 2016.
Perkiraan susunan pemain Belgia vs Swedia:
Belgia (4-2-3-1) : Courtois (gk), Vermaelen, Jordan Lukaku, Alderweireld, Vertonghen/Dembele, Witsell/Nainggolan, De Bryune, Hazzard, Fellaini, Mertens, R. Lukaku/Benteke. | pelatih: Marc Wilmots
Swedia (4-2-3-1) : Isaksson (gk), Lustig, Granqvist, J. Olsson, M. Olsson, Ekdal, Wernbloom, Larsson/ Hiljemark, Durmaz, Zengin, Ibrahimovic. | pelatih: Erik Hamrén
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...