Pilihan
SATUHARAPAN.COM - Di sana ada pengusaha kaya, dengan kekayaan trilyunan, mundur dari bisnis yang dibangunnya untuk berkarya bagi kemanusiaan. Sebetulnya ia bisa lebih kaya lagi, tapi ia berani berkata, “Stop!”
Di sini ada pengusaha besar, dengan segala cara (jualan Tuhan dan agama, menebar hoax dan kepalsuan) “cawe-cawe” terjun ke dunia politik; entah untuk mendapatkan jabatan tinggi, entah juga untuk “membeli pejabat tinggi”, tujuannya supaya bisa semakin membesarkan bisnisnya. Ia tidak kuasa menahan diri dari lambaian “kekayaan” yang terus menggoda.
Kelak keduanya sama-sama akan mati, dan sama-sama pula hanya akan tinggal sebuah jejak. Yang satu, jejak yang akan dikenang dengan tinta emas, dan yang lain, jejak yang akan dikenang dengan cibiran. Sejarah akan mencatatnya. Dan anak cucu akan turut pula menanggungnya.
Hidup memang soal pilihan. Dan kejernihan nurani akan menentukan kualitas pilihan itu — bukan soal di dunia ini saja, tapi juga di dunia yang akan datang; apakah kelak kita menjadi pemenang, ataukah pecundang sesungguhnya.
Editor: Tjhia Yen Nie
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...