Pilkada Calon Tunggal, Suara Tak Sah Banyak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Jumlah surat suara tidak sah di daerah yang memiliki pasangan calon tunggal sangat tinggi. Salah satu penyebab dari tingginya surat suara yang tidak sah tersebut adalah, karena masyarakat pemilih dihadapkan pada ketidakpastian kepemimpinan yang definitif.
“Jadi kita bisa simpulkan, dari 70 TPS (Tempat Pemungutan Suara), itu ternyata, surat suara yang tidak sah di atas angka wajar, kami memilihnya 5 persen, itu adalah 70 persen,” kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafiz, di Cikini, Jakarta Pusat (9/12).
Ia mengatakan, surat suara yang tidak sah di daerah yang memiliki pasangan calon tunggal disebabkan oleh dua faktor. Faktor pertama, katanya, adalah karena pemilih tak cukup mendapatkan informasi terkait surat suara yang sah dan tidak sah.
“Terutama yang ada gambar paslonnya, dan tidak ada gambar paslonnya, karena format yang disediakan KPU dalam pasangan calon tunggal itu adalah format referendum,” katanya.
Faktor kedua, demikian ia melanjutkan, ada bagian di mana masyarakat pemilih tak percaya kepada pasangan calon yang sah, tapi juga tak punya jalan keluar jika mereka memilih tidak setuju. Karena Jika mereka memilih tidak setuju, katanya, pelaksanaan pilkada di daerah setempat akan ditunda sampai Februari 2017. “Kalau masih tetap tidak setuju, maka pilkadanya juga akan diundur lagi, dan bagi masyarakat pemilih, ini sangat tidak solutif,” katanya.
Pada akhirnya masyarakat pemilih mengambil jalan tengah, yang kemudian mengakibatkan surat suara mereka tidak sah, sebab pilkada di daerah mereka tak menghasilkan kepemimpinan yang definitif. “Ini catatan untuk pilkada 2017. Jangan sampai pilkada ini kemudian menghasilkan ketidakjelasan, sehingga tidak ada pemerintahan yang efektif, definitif, dan benar-benar cerminan dari masyarakat,” kata Maskyur. (rumahpemilu.org)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...