Pilkada Jakarta: Pramono Siap Mundur sebagai Menteri, Rano Karno: Bersaing Secara Sehat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Bakal Calon Gubernur (Bacagub) DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan siap mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Kabinet jika diperlukan demi mengikuti kontestasi politik di Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Kalau saatnya diperlukan untuk mundur bagi saya ringan-ringan saja. Mundur-mundur saja, bukan hal yang terlalu serius," kata Pramono usai mendaftar ke KPU DKI Jakarta di Jakarta, hari Rabu (28/8).
Ada aturan bahwa anggota TNI, Polri dan ASN harus mundur jika ikut Pilkada sesuai Pasal 7 Ayat (2) huruf t Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota.
Dia juga mengatakan siap turun ke lapangan di luar jam kantor demi maju kontestasi di Pilkada DKI. "Saya akan menggunakan waktu saya untuk turun ke lapangan di luar jam kantor," katanya.
Pramono Anung dan Rano Karno pada hari Rabu siang tiba di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta untuk mendaftarkan pencalonannya di Pilkada 2024.
Sebelumnya, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Idham Holik mengatakan bahwa Sekretaris Kabinet Pramono Anung harus mengajukan cuti setelah mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
"Pada saat seorang menteri kabinet didaftarkan oleh partai atau gabungan partai pengusul maka beliau harus cuti di luar tanggungan negara," kata Idham saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.
Bersaing Secara Sehat
Sementara itu, Bakal Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan pesan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri agar bersaing secara sehat dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.
"Ibu Ketua Umum telah melatih kita untuk bersaing dalam kategori yang sehat," kata Rano Karno dalam konferensi pers pendaftaran Pilkada DKI di KPU DKI Jakarta, Rabu.
Rano menyampaikan percakapannya dengan Megawati Soekarnoputri yang menyoroti Jakarta nantinya sudah tidak menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Dari pemikiran itu, dia diperintahkan untuk mendampingi Pramono Anung maju dalam Pilkada DKI. "Saya perintahkan 'kamu' dan ini hak prerogatif ketua umum, tidak ada diskusi, dampingi Pak Gubernur Pramono Anung," katanya.
Dia mengatakan keputusannya maju dalam Pilkada ini telah didukung oleh tokoh PDI Perjuangan seperti Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hingga Prasetyo Edi Marsudi.
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...