Pilpres Korsel Akan Digelar 9 Mei
Janjikan “Sejarah Baru” Setelah Pemakzulan
SEOUL, SATUHARAPAN.COM - Calon terdepan untuk menggantikan presiden terguling Korea Selatan, Park Geun-Hy, menyerukan persatuan saat negara tersebut menulis “sejarah baru,” hari Minggu (12/03), sementara di sisi lain ratusan orang berkumpul di luar kediaman pemimpin terguling tersebut guna menunjukkan dukungan.
Mahkamah Konstitusi pada hari Jumat menyetujui pemungutan suara parlemen untuk memakzulkan Park, yang secara efektif mencopot jabatannya atas skandal korupsi yang melibatkan teman dekatnya.
Pemilihan presiden akan digelar dalam 60 hari setelah putusan dibacakan, dengan media setempat melaporkan pemilu kemungkinan akan digelar pada 9 Mei.
Kemungkinan pemenang dalam pilpres adalah mantan ketua Partai Demokrat Moon Jae-In yang mendapatkan 36 persen dukungan rakyat.
“Jika kekuatan lilin menyatukan kita sejauh ini, kita sekarang harus bekerja sama untuk melengkapi kemenangan,” ucap Moon dalam jumpa pers pada Minggu, mengacu pada acara menyalakan lilin setiap pekan yang menyerukan pemakzulan Park.
“Korea Selatan akan membuat sejarah baru melalui perubahan rezim.”
Park diketahui melanggar hukum dengan membiarkan temannya Choi Soon-Sil untuk mencampuri urusan negara, dan melanggar aturan mengenai kegiatan pegawai negeri .
Putusan pengadilan mencopot kekebalan kepresidenannya terhadap dakwaan kriminal.
Park Geun-Hye Tinggalkan Istana Kepresidenan
Sementara itu Mantan presiden terguling Korea Selatan Park Geun-Hye meninggalkan istana kepresidenan Blue House pada hari Minggu (12/3), dua hari setelah putusan Mahkamah Konstitusi yang melengserkan dia dari jabatannya atas skandal korupsi besar-besaran.
Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan Park meninggalkan kantor kepresidenan sekitar pukul 1000 GMT untuk kembali ke kediaman pribadinya di Seoul selatan, tempat ratusan pendukungnya memprotes penggulingannya.
Rekaman yang disiarkan langsung menunjukkan kendaraan hitam yang meninggalkan Blue House dikawal oleh puluhan sepeda motor polisi.
“Presiden Park Geun-Hye baru saja meninggalkan Blue House dan menuju rumah pribadinya. Tidak ada pernyataan yang dirilis mengenai kepergiannya,” kata juru bicara kepresidenan Kim Dong-Jo.
Putusan pengadilan pada Jumat menyetujui pemungutan suara parlemen untuk menggulingkan Park, yang langsung mencopot jabatan dan hak istimewanya, kecuali keamanannya.
Park diketahui melanggar hukum dengan membiarkan temannya Choi Soon-Sil untuk mencampuri urusan negara, dan melanggar aturan mengenai kegiatan pegawai negeri. (AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...