Pilpres Prancis Putaran Kedua Dimulai
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Para pemilih di Prancis mendatangi TPS hari ini, Minggu (07/05), mengakhiri apa yang digambarkan para pengamat sebagai kampanye pemilihan presiden paling sengit dan memecah belah sejak berdirinya Republik Kelima Perancis.
Pemilu itu bisa menandai awal baru bagi Prancis dan hubungannya dengan negara-negara Eropa lainnya, terlepas dari siapapun yang menang.
Beberapa jajak pendapat pada akhir kampanye menunjukkan Emmanuel Macron, yang berhaluan tengah, unggul dengan dukungan 62 persen, dan kandidat yang nasionalis dan anti-imigrasi Marine Le Pen dengan 38 persen.
Kampanye Macron Jumat malam mengatakan pihaknya telah menjadi “korban peretasan besar-besaran dan terkoordinasi” yang menyebabkan bocornya email-email kampanye. Dokumen-dokumen itu, baik yang asli maupun palsu, tersebar di media sosial.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, para pemilih Perancis akan memberikan suara dalam pilpres tanpa kandidat dari partai-partai tradisional yang terkemuka.
Pilihan mereka adalah antara Macron, seorang yang pro-bisnis dan pro-Eropa, dan Le Pen, yang ingin Prancis keluar dari Uni Eropa dan menyetop sebagian besar imigrasi, terutama dari negara-negara mayoritas Muslim. (voaindonesia)
Editor : Eben E. Siadari
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...