PKS Minta RI Dorong Negara-negara Arab Terima Pengungsi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Mahfudz Siddiq mengatakan Indonesia dapat mendorong negara-negara Arab sekitar yang aman untuk bisa menerima pengungsi dari Suriah dan Yaman.
“Yang harus kita dorong, Indonesia mendorong negara-negara Arab sekitar yang aman untuk bisa menerima pengungsi dari Suriah dan Yaman ini. Walaupun saya mendengar, negara-negara Arab menutup diri untuk menerima para pengungsi, khususnya dari Suriah,” kata Mahfudz Siddiq kepada satuharapan.com di sela-sela Rapat Kerja Menteri Luar Negeri dengan Komisi I DPR RI, di Komplek Parlemen, Jakarta, hari Selasa (8/9).
Menurut politisi dari Fraksi PKS ini, Indonesia tidak menjadi destinasi para pengungsi dari Timur Tengah. Pengungsi dari Suriah, dari Yaman, dan dari Irak, kata Mahfudz Siddiq, pengungsi Suriah cenderung memilih ke Eropa karena tingkat pengharapan hidup mereka. “Menurut mereka itu lebih besar dan lebih baik di Eropa,” katanya.
“Indonesia, menurut saya tidak menjadi destinasi. Kalaupun terjadi mereka akan ke Australia, ke New Zealand melalui wilayah Indonesia,” kata Ketua Komisi I itu menambahkan.
Kritik Tajam
Sementara itu, sikap diam dan pasif pemimpin negara-negara Teluk terhadap nasib ribuan pengungsi Suriah yang menyerbu negara-negara Eropa telah mendatangkan pertanyaan, kritik tajam bahkan rasa malu dari warganya sendiri.
Berbagai gambar meme dan kartun diunggah ke dunia maya, menyindir sikap membisu negara-negara kaya itu bahkan ketika foto Aylan Kurdi, bocah pengungsi yang tewas karena tenggelam, telah mendunia.
Sara Hashash dari kelompok hak asasi manusia Amnesty International menyebut perilaku negara-negara Teluk Arab itu '"benar-benar memalukan." Ia mengkritik Qatar, Kuwait, Bahrain, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang secara resmi sama sekali tidak menerima pengungsi.
Padahal, pada saat yang sama Turki telah menjadi tuan rumah bagi hampir 2 juta pengungsi dari Timur Tengah sedangkan negara kecil seperti Lebanon menampung satu juta pengungsi dari negara tetangganya yang miskin dan bergolak itu.
Pembela negara-negara Teluk berkilah bahwa sikap diam negara tersebut dikarenakan krisis Suriah jauh lebih besar daripada dalam kasus Kuwait --mengacu pada invasi Irak ke Kuwait pada tahun 1990-an -- yang menyebabkan ribuan pengungsi Kuwait ditampung oleh negara-negara Teluk.
Selain itu, mereka juga berargumen bahwa negara-negara Teluk telah mengucurkan dana untuk membantu negara-negara tetangga Suriah.
"Qatar sangat kecil dan sudah menyumbang untuk pengungsi di Yordania, Turki dan Irak utara. Untuk alasan logistik Qatar tidak dapat menerima pengungsi dalam jumlah besar sehingga Qatar memilih untuk mendukung mereka secara finansial," kata Abdullah Al-Athbah, pemimpin redaksi surat kabar Arab.
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...