Plt Komisioner KPK Diminta Mundur dari Bank Jabar Banten
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Masyarakat Transparani (Mata) Banten mendesak Taufiqurrahman Ruki yang ditunjuk oleh presiden Joko Widodo sebagai salah satu Pelaksanan Tugas (Plt) Komisioner KPK, untuk mundur dari jabatanya sebagai Komisaris Utama Bank Jabar Banten (BJB). Karena, jika tidak mundur dari jabatan tersebut, dipredikasi akan menimbulkan conflict of interest.
Terlebih BJB saat ini sedang disorot dalam kasus pencairan uang jelang hari pemilihan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat tahun 2013 lalu. Selain itu, terikatnya Ruki dalam jabatan Komisaris Utama BJB juga akan menghambat kerja pemberantasan korupsi di intansi yang dipimpinnya.
"Jika Ruki tidak mundur, ini akan menjadi preseden buruk bagi pemberantasan korupsi di Indonesia, karena dia terikat oleh salah satu lembaga milik pemerintah," ujar Direktur Eksekutif Mata Banten, Fuaduddin Bagas dalam siaran pers yang diterima satuharapan.com, di Jakarta, Kamis (19/2).
Selanjutnya, Bagas juga berharap kepada Ruki agar segera menyelesaikan kekisruhan yang selama ini mengganggu upaya pemberantaan korupsi, serta merubah pola kerja. Sebab, saat Ruki menjabat sebagai salah satu komisoner lembaga antirasuah tersebut dulu, menurut dia tanpa prestasi.
“Mungkin dulu kita maklum atas alasan Ruki bahwa mereka masih melakukan pembenahan internal, guna membangun pondasi KPK. Tapi, hari ini tidak ada alasan bagi Ruki tentang persoalan internal,” ujar dia.
"Sekarang KPK sudah dalam posisi baik, tinggal berjalan asal ada niat yang tulus dan semangat yang tinggi, terutama menyelesaikan tugas-tugas penyidikan yang saat ini mandeg di KPK," dia menambahkan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Uskup Suharyo: Semua Agama Ajarkan Kemanusiaan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo mengatakan ap...