PM Israel: Timur Tengah Kacau Karena Militan Islam
LONDON, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan saat ini keadaan Timur Tengah kacau karena adanya militan Islam yang mengancam kehidupan masyarakat sipil maupun pemerintahan.
"Timur Tengah terpecah-belah di bawah kekuatan kembar militan Islam, militan Sunni pimpinan kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS dan militan Syiah pimpinan Iran,” kata Netanyahu ketika tiba di kantor perdana menteri Inggris, Downing Street untuk bertemu dengan PM David Cameron, hari Kamis (10/9).
"Saya yakin kita bisa bekerja sama di tataran praktis untuk menghadang gelombang militansi Islam baik di Timur Tengah maupun di Afrika.”
Selain ancaman kelompok militan, Netanyahu juga mengatakan akan melakukan perundingan lagi dengan Palestina tanpa syarat apapun.
Dalam kunjungannya ke Inggris, Netanyahu disambut dengan demonstrasi yang menuntut agar dia ditangkap atas kejahatan perang di Gaza.
Saat bertemu dengan Cameron, ada tiga hal yang menjadi pembahasan utama yaitu keamanan, perdamaian dan teknologi.
Dia juga menyatakan bahwa dia ingin meningkatkan kerja sama dengan Inggris terkait keamanan cyber dan menambahkan “jika kami menyatukan sumber daya kami bersama-sama kami bisa memberikan masa depan yang lebih baik dan kemakmuran yang luar biasa.”(bbc.com,AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...