PM Malaysia: Terlalu Banyak Omong Kosong di Media Sosial
PETALING JAYA, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Tun Razak meminta kepada masyarakat supaya "tidak mudah percaya" pada berita dan pernyataan-peryataan yang mereka baca di media sosial terkait pemberitaan dirinya.
Dia mengatakan ada "terlalu banyak omong kosong di media sosial" dan orang-orang harus mengabaikan hal itu.
,"Jangan dengarkan itu semua. Memang tidak semua benar," kata Najib kepada jemaat di sebuah masjid di Taman Melati. Kuala Lumpur sebelum berbuka puasa dengan warga, hari Kamis (9/7).
Salah satu pengguna media sosial Facebook di Malaysia, Jebat Mamat mengungkapkan kemarahannya kepada pemimpin Malaysia, termasuk Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak yang dinilai tidak "amanah".
"Apa yg Menteri ni merepek? Buktikan yg Najib tu tak bersalah ... rakyat marah sebab Ketua rumah tak amanah .. Bukan sebab berbaring .. (Apa yang menteri mengatakan? Buktikan bahwa Najib tidak bersalah ... rakyat marah karena pemimpin negara tidak dapat dipercaya),” kata Jebat Mamat sebagaimana dikutip themalaysianinsider.com, hari Jumat (10/7).
Pekan lalu, media Amerika Serikat, Wall Street Journal (WSJ) menerbitkan artikel tentang hasil penyelidikan aliran dana perusahaan investasi 1 Malaysia Development Berhad (1MDB). Dalam laporannya, WSJ menulis bahwa sebanyak US$ 700 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun dana 1MDB mengalir ke rekening pribadi Perdana Menteri Najib.
Dalam laporan itu dirinci adanya lima deposito atas nama Najib dengan dua transaksi terbesar senilai US$ 620 juta atau Rp 8,2 triliun dan US$ 61 juta atau sekitar Rp 812 miliar. Transaksi tercatat dilakukan pada Maret 2013 selama kampanye pemilu di Malaysia.
PM Najib membantah semua tuduhan yang diajukan padanya dan memilih mengambil langkah hukum untuk membersihkan namanya.
Najib mengatakan kebenaran akan menang pada akhirnya. Najib minta supaya orang-orang menunggu dulu laporan hasil audit menyeluruh dari Auditor-General untuk menyatakan kebenarannya.
Dia juga mengatakan, dirinya tidak akan membuat pernyataan tentang masalah ini, dan menunggu hasil pemeriksaannya.
Satuan tugas khusus yang terdiri dari Auditor-General, Komisi Anti-Korupsi Malaysia dan Bank Negara sedang menginvestigasi aliran uang yang diduga ditransfer ke rekening pribadi Najib itu. (straitstimes.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...