PM Najib Bersalaman dengan Netanyahu Jadi Kontroversi di Malaysia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak membantah tuduhan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
“Ah, saya tidak berjumpa dengan dia, saya tidak sengaja bersenggolan dengan dia dekat pintu masuk ke ruang sidang PBB sebab dia menegur saya. Setelah itu saya berucap,” kata Najib di hari akhir kunjungan kerja ke Italia, hari Minggu (4/10).
Najib ke Italia selama tiga hari, mulai Jumat (2/10) sampai dengan Minggu (4/10). Foto tersebut menggambarkan Najib yang memandang Netanyahu di kesempatan di Sidang PBB dan disebarkan di situs sosial.
Najib mengatakan dia sebenarnya bertabrakan dengan pemimpin itu di sebuah pintu di markas PBB setelah Netanyahu selesai berbicara. Mereka berdua tidak terlibat pembicaraan.
Dia mengatakan pada saat itu pemimpin Israel itu sedang menunggu mobilnya.
“Jadi kami bersalaman, tidak ada apa-apa, bukan pertemuan. Dia datang secara kebetulan saja,” kata Najib.
Najib mengatakan jika ia mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel itu tentulah ia dalam kondisi yang lebih formal. Dia mengatakan masyarakat dapat membedakan hal yang benar dan sebaliknya.
“Semua bisa menjadi mendunia. Ketika Anda sudah tercoreng, mereka memberi gambaran yang salah tentang kebenaran. Ini adalah bahaya media sosial," kata Najib.
Pemimpin sebuah kelompok oposisi di Malaysia, Pergerakan Keadilan Sedunia, Chandra Muzaffar, seperti dikutip Sinar Harian Online, mengkritik pidato Najib di Majelis Umum PBB karena Najib hanya menyuarakan soal hak rakyat Palestina namun tidak mengkritik peran AS dalam kekejaman yang terjadi.
“Kami sadar posisi Malaysia di PBB. Kita bukan kekuatan besar namun saya juga berpendapat kita bisa memainkan peran yang lebih efektif,” kata Muzaffar.
Muzaffar mengeritik dalam kasus Palestina memang Malaysia menyuarakan Palestina. “Tetapi kita (Malaysia, red) tidak memperdebatkan penyebab utama masalah yang dihadapi Palestina,” kata Muzaffar.
“Kita tidak begitu tegas mengecam Israel dan AS. Kita hanya menyentuh isu Palestina dan bangkitkan hak rakyat Palestina tapi kita tidak sebut langsung tentang peran negatif yang dimainkan AS. Kita tak sebut langsung,” dia menambahkan. (sinarharian.com.my/berita.mediacorp.sg)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...