PM Najib: MEA Tingkatkan Ekonomi ASEAN Naik 7 Persen
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Najib Abdul Razak mengatakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan segera direalisasi pada awal 2016 mendatang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi ASEAN sebanyak tujuh persen.
"Dengan implementasi MEA pertumbuhan GDP di ASEAN secara keseluruhan akan mencapai tujuh persen pada tahun 2025," kata Najib Razak dalam pidato pembukaan KTT ASEAN di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) Malaysia, Sabtu (21/11).
Menurut Najib, liberalisasi dan integrasi kawasan ASEAN menjadikan peran ASEAN di dunia menjadi lebih besar. Saat ini GDP kawasan ASEAN mencapai sekitar USD 2,5 triliun.
"Ada keuntungan ekonomi hingga ratusan miliar dolar AS dengan liberalisasi dan integrasi kawasan ini," kata PM Malaysia yang tahun 2015 ini mengetuai ASEAN.
“Ini adalah tentang bagaimana kita membangun dan memperdalam proses integrasi untuk mewujudkan aturan, masyarakat, khususnya masyarakat yang berbasis di ASEAN, di mana kita sedang berusaha untuk mempersempit kesenjangan pembangunan.”
Oleh karena itu, lanjut dia, kebutuhan pasar tunggal dan basis produksi yang dibicarakan harus selaras dengan pergerakan barang, jasa, tenaga kerja terampil, modal dan investasi yang bebas.
Menurutnya, saat ini, hambatan pemberlakuan non-tarif yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaan di negara-negara ASEAN masih terlalu banyak.
Dia mengusulkan ASEAN harus memprioritaskan peluncuran Kartu Perjalanan Bisnis ASEAN dan memperkuat program magang di ASEAN yang memungkinkan pelajar atau mahasiswa suatu saat dapat ditempatkan di perusahaan yang berada di daerah.
Sedangkan, pada usaha kecil dan menengah (UKM), Najib mengatakan pembiayaan UKM khusus wilayah ASEAN yang kemarin baru didirikan merupakan fasilitas khusus yang ditujukan untuk pelaku UKM memenuhi kebutuhan pembiayaan mereka.
“Ini adalah praktiknya, yang merupakan contoh nyata bagi ASEAN yang memiliki perbedaan nyata bagi perusahaan yang telah bekerja keras dan merupakan tulang punggung perekonomian kita,” kata dia.
Najib, Ketua Umum KTT ASEAN 2015, mengatakan ASEAN Free Trade Area (AFTA) telah mengurangi tarif bea masuk menjadi nol atau mendekati nol yang secara langsung mengurangi harga barang yang tak terhitung jumlahnya dan membuat masyarakat memiliki banyak uang untuk keluarganya.
Sebaliknya, Najib mengatakan perusahaan di wilayah tersebut akan merasa lebih sulit untuk mengakses pasar tanpa AFTA. Akibatnya, pengangguran akan menjadi lebih tinggi.
Tingkat pengangguran secara keseluruhan di antara 10 negara di ASEAN bisa ditekan kurang dari 3,3 persen karena ASEAN atraktif menarik penanaman modal asing langsung.
Selain itu, tanpa ASEAN masyarakat juga tidak akan senang melakukan perjalanan bebas visa di kawasan ini. (thesundaily.my)
Editor : Sotyati
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...