PM Najib Terus Desak Pengusutan MH 17
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak menegaskan akan terus mendesak pengusutan secara pengadilan Internasional untuk tragedi penembakan pesawat Malaysia Airlines MH 17.
Najib mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Jumat (17/7) bahwa perjuangan mencari kebenaran dan keadilan sehubungan penembakan jatuh pesawat MH17 setahun lalu, tidak pernah dihentikan. Najib mengatakan Malaysia akan terus mendesak agar sebuah tribunal internasional secara lengkap, menyeluruh dan independen didirikan untuk menyelidiki kejadian itu.
Dia mengatakan pendirian itu demi bermpati ke keluarga dan sahabat dari 298 orang yang tewas dalam tragedi tersebut.
Dalam tulisan yang ditujukan kepada korban dalam kejadian itu, Najib mengatakan meskipun kata-kata mungkin tidak dapat meredakan kepahitan yang mereka alami.
“Perlu diketahui bahwa kegetiran dan kesedihan mereka adalah kesedihan Malaysia,” kata dia.
“Malaysia menangisi kehilangan yang Anda alami, yaitu kehilangan bagi kami juga dan kami tidak akan sekali-kali membiarkan mereka yang telah pergi itu dilupakan begitu saja," kata perdana menteri dalam tulisan dalam blog-nya, NajibRazak.com, Jumat (17/7).
"Ketahuilah bahwa MH17 telah memobilisasi seluruh negara ini dalam satu langkah perpaduan yang membuat seseorang merasa bangga untuk menyebut diri mereka sebagai rakyat Malaysia. Semoga, solidaritas ini menjadi warisan bagi mereka yang hilang dari kita,” dia menambahkan.
Tentang penyelidikan terhadap kejadian pesawat Malaysia Airlines itu yang ditembak jatuh di timur Ukraina ketika terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur pada 17 Juli 2014, Najib mengatakan Malaysia akan terus bekerjasama penuh dengan Tim Investigasi Bersama.
“Sekarang, para korban harus mendapat gambaran lebih jelas tentang penyebab tragedi itu dan diharapkan melanjutkan penyelidikan mereka terhadap semua skenario yang mungkin ada hingga akhir 2015," kata dia.
Menurut perdana menteri, tujuan akhirnya adalah jelas yaitu untuk membawa mereka yang bertanggung jawab dalam kejadian itu ke pengadilan dan menerima hukuman karena melakukan kejahatan itu, yang ia gambarkan sebagai perbuatan yang tidak dapat dimaafkan.
“Korban MH17 adalah manusia yang menjadi korban dalam konflik yang tidak ada hubungannya dengan mereka,” kata dia.
Perdana menteri mengatakan pada awal Oktober 2015, satu laporan oleh Dewan Keamanan Belanda tentang tragedi MH17 akan dikeluarkan.
Dalam tulisan itu, Najib juga menceritakan kembali betapa pendekatan Malaysia yang bersifat tegas dan tidak ortodoks, termasuk berbicara dengan pemberontak di daerah kecelakaan, banyak membantu dunia internasional dalam urusan membawa keluar mayat korban tragedi itu.
Pendekatan itu juga, memberikan kontribusi bagi keberhasilan memperoleh teka-teki misteri percakapan suara penerbangan pesawat tersebut, yang akan membantu mengurai kisah nyata yang terjadi pada hari kejadian.
"Pada awalnya, kami dikritik berbagai pihak, termasuk sebagian media asing yang mendesak kami agar mematuhi modus operandi standar. Tapi, kondisi biasa membutuhkan pelaksanaan langkah luar biasa juga dan kami tidak mengabaikan suara yang mengganggu itu,” kata dia. (berita.mediacorp.sg).
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...