PM Pakistan: Terorisme Harus Dihabisi hingga Akarnya
ISLAMABAD, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengatakan bahwa terorisme harus dihabisi di Pakistan. Dia mengatakan, kampanye anti-terorisme di Pakistan akan "berlanjut sampai terorisme dicabut hingga akarnya dari negeri ini".
Sharif mengatakan hal itu terkait pembunuhan ratusan pelajar oleh Taliban di Peshawar. Dia hari Selasa (16/12) menyatakan tiga hari berkabung bagi para korban. Sementara itu warga di kota Peshawar, Pakistan mulai memakamkan korban yang meninggal akibat serangan Taliban di sebuah sekolah.
Serangan itu, yang banyak disebutkan sebagai yang paling brutal dan menimbulkan kecaman internasional telah membunuh sedikitnya 132 anak-anak dan sembilan staf sekolah tersebut.
Anak Korban Kebencian
Sementara itu, Dana Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Anak-anak (UNICEF) menyebutkan, pembantaian yang membunuh 141 orang, sebagian besar anak-anak di sebuah sekolah di Pakistan, dan pembunuhan 15 siswi sekolah dalam pemboman di Yaman, menandai hari gelap dalam pekan-pekan penghujung tahun yang suram bagi anak-anak di seluruh dunia.
Demikian siaran pers yang dikeluarkan, hari Selasa (16/12), lembaga ini menyebutkan bahwa tidak ada pembenaran untuk kekejaman yang tak terkatakan terhadap anak-anak yang dengan sederhana pergi ke sekolah, atau terhadap guru karena mereka bekerja untuk mendidik mereka.
‘’Setiap kehidupan dirampas di Peshawar dan Al Bayda saat ini adalah masa depan yang hilang selamanya,’’ kata pernyataan itu.
Tahun ini berulang kali terjadi sekolah menjadi sasaran kekerasan, dengan siswa, guru, dan staf sekolah menjadi korban. Sepanjang tahun 2014, anak-anak menjadin korban kekerasan dan kebencian yang ekstrim. Sekitar 230 juta anak sekarang tinggal di negara-negara yang terkena dampak konflik.
Selain itu, PBB menyebutkan bahwa pada tahun 2014 ini, Taliban di Pakistan telah 78 kali menyerang sekolah dengan mengakibatkan kematian yang mengerikan.
UNICEF menyebutkan bahwa tragedi ini menegaskan bahwa tahun 2015 mendatang harus menjadi tahun melindungi anak-anak terhadap setiap jenis kekerasan, baik dalam suasana perang atau damai, di sekolah maupun di rumah, dan dalam setiap keadaan, dan harus menjadi prioritas global.
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...