PM Prancis: Teroris Berencana Serang Negara Eropa
Denmark Akan Kerahkan Jet Tempur Serang NIIS di Mana pun.
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Prancis, Manuel Valls, mengatakan hari Senin (16/11) bahwa pihak berwenang meyakini kemungkinan serangan teror yang sedang direncanakan di Prancis dan di negara-negara Eropa lainnya, setelah serangan mematikan di Paris, akhir pekan lalu.
"Kita tahu bahwa operasi yang akan dipersiapkan dan sedang dipersiapkan, tidak hanya menargetkan Prancis, tetapi juga negara-negara Eropa lainnya," katanya seperti dikutip AFP.
Sementara itu, polisi Prancis telah melancarkan "lebih dari 150" serangan terhadap tersangka kelompok Islamis sejak serangan pada hari Jumat malam pada Paris. Sumber di kepolisian juga mengatakan bahwa polisi menemukan gudang senjata di kota Lyon.
Sumber-sumber polisi di Paris mengatakan sekitar 150 serangan dan penggerebegan dilakukan di kota-kota Prancis pada hari Senin, termasuk di Bobigny, sebuah wilayah di pinggiran timur ibu kota Prancis, Paris.
Sebanyak 13 razia dilakukan di kota Lyon dan sekitarnya, kata sumber polisi setempat. Operasi itu berhasil menangkap lima orang dan menyita sebuah "gudang senjata." Polisi menemukan senjata, termasuk peluncur roket, senapan serbu Kalashnikov, rompi antipeluru, pistol dan peralatan tempur, kata sumber itu.
Polisi juga menggerebeg kota Toulouse di barat daya Prancis, di mana setidaknya tiga orang ditangkap, menurut kantor kejaksaan setempat.
Di kota Grenoble, wilayah Alpine, menurut surat kabar lokal, Le Dauphine Libere, setidaknya enam orang ditangkap dan polisi menyita senjata dan uang.
Polisi menambahkekuatan dibawah aturan keadaan darurat yang diumumkan setelah serangan terkoordinasi di Paris pada hari Jumat yang menewaskan 129 orang dan lebih dari 350 luka-luka
Denmark Akan Serang NIIS
Sementara itu, jet tempur Denmark, yang beraksi di Irak awal tahun ini, akan kembali menyerangpada tahun depan dengan mandat membom posisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) di Suriah, kata menteri luar negeri Denmark, hari Minggu (15/11) menyusul serangan teroris di Paris.
Denmark telah memberikan kontribusi dengan tujuh pesawat tempur F-16 pada tahun 2014 untuk serangan udara koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan NIIS. Denmark menarik pesawat tempur pada bulan September untuk pemeliharaan.
"Kita harus mengerahkan pesawat tempur Denmark F-16 kembali secepat mungkin. Pemerintah ingin mereka kembali dengan mandat yang lebih luas, yang memungkinkan menyerang NIIS di manapun mereka berada . Apakah terhadap satu wilayah lain di luar perbatasan Suriah," kata Kristian Jensen mengatakan kepada surat kabar setempat, Berlingske.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri yang dikonfirmasi mengatakan bahwa keputusan untuk memperluas mandat untuk serangan di Suriah akan melalui pemungutan suara parlemen. Namun, partisipasi Denmark dalam koalisi perang melawan NI IS belum kontroversial. Dan jet tempur Denmark akan kembali di Timur Tengah sekitar pertengahan tahun depan.
Denmark menderita serangan teroris pada bulan Februari, ketika seorang pemuda Muslim radikal menebak mati dua orang dalam dua serangan terpisah.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...