PM Ukraina: Pemerintah Siap Mundur Jika Parlemen Mendukung
KIEV, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Ukraina, Mykola Azarov, menyalahkan bentrokan mematikan antara polisi dan demonstran militan sebagai usaha untuk kudeta. Namun dia menyatakan pemerintah siap untuk sebuah dialog.
"Ini militan, bukan oposisi, yang bertindak melawan kami," kata dia hari Kamis (23/1). "Upaya nyata pada kudeta terhadap negara sedang berlangsung."
Dia menganggap sebagai hal yang "benar-benar mustahil " tentang salah satu tuntutan utama oposisi agar pihak berwenang melaksanakan pemilu awal. "Apakah mungkin untuk mengadakan pemilihan ketika pusat kota Kiev diambil alih oleh militan?" Kata Azarov. "Pertama, kita harus menormalkan situasi negara."
Dia mengatakan bahwa pihak berwenang siap untuk bernegosiasi dengan oposisi tentang undang-undang pemilu negara itu dan bahwa "kompromi mengenai isu tersebut adalah mungkin."
"Jika oposisi tidak puas dengan aspek-aspek tertentu dari undang-undang tentang pemilihan presiden, maka kami terbuka untuk dialog," kata Azarov. "Tapi bukannya mengeluarkan ultimatum, mereka harus duduk di meja perundingan dan berpikir apa sebenarnya yang harus diubah dalam tindakan-tindakan legislatif."
Perdana Menteri mengatakan bahwa menteri dalam kabinetnya menteri untuk mengundurkan diri, tetapi hanya jika parlemen, yang didominasi oleh Partai pro-presiden, memberikan suara mendukung. "Pemerintah akan mengundurkan diri jika ada cukup suara mendukung di parlemen. Saya sudah mengatakan bahwa ini adalah mungkin," kata dia.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Viktor Yanukovych, bertemu dengan ketua parlemen, Volodymyr Rybak, untuk meminta sidang parlemen mendesak untuk membahas kekerasan yang sedang berlangsung. Sidang akan dilakukan pada 28 Januari.
Situasi Ukraina telah berubah semakin buruk dalam beberapa hari terakhir ketika demonstran mengintensifkan kampanye anti pemerintah dalam menanggapi undang-undang yang dinilai kejam dan mengekang kebebasan untuk demonstrasi.
Puluhan pemrotes dan polisi anti huru hara telah terluka dalam bentrokan yang dimulai pada Minggu (19/1). Dua pengunjuk rasa meninggal dalam bentrokan. (ria.ru)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...