Gorbachev Minta Obama dan Putin Jembatani Dialog Ukraina
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM – Mantan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev, pada hari Kamis (23/1) meminta Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, untuk memperantarai pembicaraan damai demi mengakhiri bentorkan mematikan yang mengguncang Ukraina.
“Saya yakin bahwa Anda mampu mencapai tujuan itu. Kedua belah pihak yang saling bertikai harus duduk bersama untuk berunding,” kata negarawan berusia 82 tahun itu dalam sebuah surat terbuka yang dipublikasikan lewat situs yayasannya Gorbachev Foundation.
"Vladimir Vladimirovich, Tuan Obama. Saya meminta Anda untuk mencari peluang dan mengambil langkah penting guna membantu Ukraina kembali ke jalan pembangunan yang damai,” kata dia menambahkan. Dia menggunakan bahasa penghormatan yang ditujukan kepada Putin.
Aksi protes antipemerintahan di Ukraina meningkat menjadi bentrokan sengit pada pekan ini, yang sejauh ini menyebabkan lima orang tewas dan pemimpin oposisi saat ini sedang berunding dengan Presiden Viktor Yanukovych, menuntut konsesi termasuk pemilu lebih awal.
Gorbachev memperingatkan bahwa konflik itu bisa “mengancam tidak hanya Ukraina sendiri dan negara tetangganya namun juga Eropa dan dunia secara keseluruhan.”
“Kami tidak semestinya membiarkan rakyat Ukraina memerangi rakyat Ukraina lainnya. Itu adalah hal yang tidak masuk akal. Namun situasi itu nampaknya akan berubah saat tidak ada bantuan, tanpa kerja sama perwakilan otoritas dari kedua negara, ini bisa menjadi bencana,” seperti ditulis Gorbachev.
Melalui suratnya yang emosional, dia menggambarkan hubungan pribadinya yang mendalam dengan Ukraina.
“Dalam keluarga saya, ibu saya orang Ukraina sedangkan Ayah saya orang Rusia. Mendiang istri saya Raisa Maximovna orang Ukraina,” kata dia. “Kita bisa berbicara langsung mengenai hubungan darah yang terdapat di antara rakyat kita," kata dia menambahkan.” (AFP)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...