PMI Banjarmasin: Stok Darah Menipis Selama Pandemi
BANJARMASIN, SATUHARAPAN.COM-Stok darah di PMI Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menipis karena turunnya jumlah warga yang mendonorkan darah sejak terjadinya pandemi COVID-19.
Kepala Unit Donor Darah PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, hari Sabtu (13/6), mengatakan kelangkaan stok darah itu menyebabkan permintaan darah dari rumah sakit tidak dapat dipenuhi.
Sebelumnya, pendonor darah bisa mencapai 4.000 kantong setiap bulan, namun kini hanya mampu mendapatkan 1.500 kantong. "Padahal permintaan darah seharinya bisa mencapai 100-200 kantong," katanya.
Sejak pancemi COVID-19 melanda, lemari penyimpanan yang biasa terisi penuh kantong darah, kini selalu terlihat kosong, karena masyarakat atau instansi ragu mendonorkan darahnya di tengah pandemi tersebut. "Padahal protokol kesehatan telah diterapkan oleh petugas PMI saat pengambilan darah," katanya.
Saat ini, ketersediaan darah di hampir semua golongan darah benar-benar minim, sehingga PMI tidak mampu memenuhi permintaan darah dari seluruh rumah sakit di Banjarmasin.
Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk sosialisasi dengan melibatkan media dan aktivis masyarakat. Namun upaya tersebut, masih belum mencukupi kebutuhan darah yang setiap hari terus terjadi permintaan.
Saat ini, PMI berupaya mendapatkan stok darah antara lain dengan menggaet instansi pemerintahan, TNI/Polri, perbankkan, swadaya masyarakat dan instansi lainnya agar kembali aktif mendonorkan darahnya.
Sebelumnya PMI Banjarmasin memberikan paket sembako kepada masyarakat yang mendonorkan darahnya, namun hal tersebut tidak bisa dilanjutkan karena keterbatasan anggaran. (Antara)
Editor : Sabar Subekti
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...