POD, Memberitakan Firman Tuhan Melalui Musik Metal
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – POD akan menggelar konsernya di Jakarta dengan tajuk Konser POD World Tour 2013 Live in Jakarta, Sabtu (5/10) mendatang. Payable on Death atau yang biasa disingkat menjadi POD adalah band beraliran nu metal, alternative, rap dan reggae berasal dari Amerika Serikat. Band yang dibentuk pada 1992 di San Diego, California ini terdiri dari empat personel, yaitu Sonny Sandoval (vokalis), Wuv Bernardo (drummer), Marcos Curiel (gitaris), dan Traa Daniels (basis).
Mulai dari awal tahun berkarier (1992) hingga saat ini, POD telah merilis delapan album. Di antaranya adalah Early Years (1991-1993), Snuff The Punk & Brown (1994-1998), The Fundamental Elements of Southtown (1999), Satelite (2001), Payable on Death (2003), Testify (2005), When Angels & Serpents Dance (2007-2009), dan Murdered Love (2010).
Nama POD atau Payable on Death diambil berdasarkan teologi Kristen yang menjelaskan bahwa karena Yesus telah mati di kayu salib maka hutang orang-orang Kristen telah dibayar lunas. Dengan pengertian tersebut maka banyak orang menganggap mereka adalah band Kristen atau termasuk dalam Contemporary Christian Music (CCM). Namun, mereka sendiri tidak pernah menganggap bahwa mereka adalah band Kristen.
Ketika ditanya dalam sebuah wawancara eksklusif di lifehighfive.com, Sonny Sandoval menyatakan bahwa mereka hanya membagikan dan menyuarakan apa yang mereka percaya dan berharap hal itu membawa dampak positif bagi kehidupan orang-orang yang mendengarkan musik mereka khususnya anak-anak muda. Itu sebabnya banyak orang yang menganggap bahwa POD adalah band Kristen.
Gaya musik mereka selalu berkembang mulai dari rap metal, nu metal, reggae, alternative rock, reggae rock sampai metal latin. Bahkan di album yang ketujuh, When Angels & Serpents Dance, musik yang diusung merupakan kombinasi dari alternative rock, reggae rock dan metal latin. Gaya musik POD sebagian besar dipengaruhi oleh musik-musik dari Santana, Bad Brains, U2, Bob Marley, Metallica, Red Hot Chili Peppers, dan sebagainya.
Dengan kekonsistenan mereka dalam bermusik, pada 1999 dan 2000, POD dianugerahi penghargaan berupa Best Hard Rock Artist dalam acara San Diego Music Award. Tahun 2003, echo awards menganugerahi POD sebagai International Alternative Group of the Year. Di tahun yang sama, mereka masuk sebagai nominasi dalam ajang American Music Awards sebagai Favorite Contemporary Inspirational Artist.
Ternyata tidak hanya POD, band internasional yang masuk dalam kategori CCM. Seperti, Creed, Christian Bautista, Paramore, Sixpence None The Richer, Switchfoot, U2, dan masih banyak lagi.
Berkhotbah tidak hanya dilakukan di tempat ibadah saja. Bahkan terkadang hal itu terbatas hanya di kalangan sendiri saja. Namun, melalui musik rock, POD mampu membuktikan bahwa apa yang mereka bagikan selama ini mampu menembus ruang, waktu dan berbagai kalangan seperti suku, agama dan ras. (en.wikipedia.org dan livehighfive.com)
Editor : Bayu Probo
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...