Poempida Hidayatullah: Pembelian Drone Mahal, tapi Bermanfaat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Poempida Hidayatullah, anggota ikatan alumni program Habibie yang juga merupakan tim pemenangan Jokowi-JK menyatakan bahwa memang pembelian drone atau pesawat tanpa awak sangat mahal, tetapi hal itu dirasa akan sangat bermanfaat.
“Drone ini memang mahal, harganya bisa mencapai miliaran dolar,” kata dia dalam konferensi pers yang digelar di Media Center JKW4P, Jakarta Pusat, Selasa (24/6).
“Tujuan penggunaan drone ini bukan untuk perang, tapi untuk memantau kegiatan-kegiatan seperti illegal fishing, hutan-hutan yang gundul, bahkan ada sensor yang bisa memantau kondisi mineral. Ukuran pesawat ini sebesar satu per lima dari pesawat biasa. Artinya untuk mengoperasikannya butuh dana yang tidak murah.”
Menurutnya, pembelian drone juga harus diperhatikan dengan perawatannya tidak seperti pesawat lainnya.Drone adalah pesawat tanpa awak yang berfungsi sebagai mata-mata guna memantau situasi, baik di darat maupun permukaan laut. Drone dilengkapi dengan kamera yang mampu memperbesar objek hingga 200 kali sehingga dapat mengintai atau mendeteksi ibu jari atau anggota tubuh musuh.
Dia menjelaskan bahwa drone ini dioperasikan tidak seperti menggunakan remote pengendali melainkan menggunakan program yang telah diatur sebelumnya dan dikendalikan oleh pilot dari ruang kendali di darat yang telah bersertifikat dan memiliki 200 jam terbang. Drone ini dioperasikan dengan menentukan titik koordinat GPS kemudian ditentukan kemana dan nantinya pesawat ini bisa terbang dan nanti kemudian bisa kembali ke tempat pesawat tersebut lepas landas.
Poempida menegaskan bahwa jika drone ini kelak dimiliki Indonesia maka potensi hilangnya kekayaan laut Indonesia sebesar Rp 300 triliun tersebut akan menjadi milik bangsa. Potensi tersebut tidak sebanding dengan harga drone.
Harga satu drone yang sudah memiliki kualifikasi sebagai pengintai sekitar Rp 20 miliar. Jika pemerintahan Jokowi kelak berniat membeli misalnya 100 drone yang akan ditempatkan di tiga pangkalan maka totalnya adalah sebesar Rp 2 triliun.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...