Pohon Kapas Berusia 400 Tahun Simbol Kemerdekaan Sierra Leon Tumbang
SIERRA LEON, SATUHARAPAN.COM-Hujan deras di ibu kota Sierra Leone menumbangkan pohon kapas yang berusia berabad-abad, harta nasional yang kehilangannya telah meninggalkan kesedihan di hati orang-orang, kata Presiden negara itu, Julius Maada Bio, hari Kamis (25/5).
“Tidak ada simbol yang lebih kuat dari kisah nasional kita selain pohon kapas, perwujudan fisik dari mana kita berasal sebagai sebuah negara,” kata Bio kepada Associated Press. “Tidak ada di alam yang bertahan selamanya, jadi tantangan kita adalah menghidupkan kembali, memelihara, dan mengembangkan semangat Afrika yang kuat yang sudah lama terwakili,'
Pohon itu berdiri setinggi 70 meter dan lebar 15 meter, berusia sekitar 400 tahun itu telah menjadi simbol nasional Sierra Leone selama beberapa dekade.
Itu telah muncul di uang kertas, dijalin menjadi lagu pengantar tidur dan dikunjungi oleh keluarga kerajaan, seperti Ratu Elizabeth II, untuk menandai kemerdekaan negara itu pada tahun 1961, menurut sebuah pernyataan oleh Zebek International, sebuah kantor pers yang bekerja dengan pemerintah Sierra Leone.
Sementara pohon itu telah bertahan dari kerusakan selama bertahun-tahun, termasuk sambaran petir yang membuatnya hangus sebagian, badai hari Rabu (24/5) tidak menyisakan apa pun dari pohon itu kecuali tunggul.
Untuk Sierra Leone, kerugiannya sebanding dengan kebakaran yang menghancurkan katedral Notre Dame Paris pada 2019, kata Zebek, kantor berita pemerintah.
Sierra Leone adalah salah satu negara yang paling terkena dampak perubahan iklim. Pada tahun 2017 lebih dari 1.000 orang tewas akibat tanah longsor akibat hujan lebat.
Presiden Bio mengatakan dia menantikan diskusi tentang cara terbaik untuk menggunakan ruang tersebut setelah pohon kapas itu tumbang.
“Apa yang diwakili oleh Pohon Kapas akan terus hidup: Bagaimana sesuatu yang begitu besar dan kuat dapat tumbuh dari sesuatu (sekecil) seperti benih, berapa banyak orang yang dapat berkumpul bersama di bawah perlindungan sesuatu yang lebih besar daripada jumlah bagian mereka; dan bagaimana selama berabad-abad itu akan menjadi perwujudan dari sejarah, persatuan, dan ketahanan kita,” katanya. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...